Jalan Gubeng Surabaya Tiba-tiba Ambles, Begini Penjelasan Geologi, Ada Dua Faktor yang Disinggung
Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles membentuk lubang yang cukup lebar dan dalam pada Selasa (18/12/2018) sekitar jam 21.49 WIB malam.
Pemahaman yang mudah, adalah alam memiliki kondisi yang stabil jika tidak ada gangguan dari manusia.
Manusia bisa membangun dengan sedikit mengganggu alam lewat bantuan teknologi, misalnya membangun dinding.
"(Pembuatan) dinding inilah yang harus kuat menahan beban dari samping. Ini sebenarnya ambrol ke samping akibat perubahan morfologi atau kemiringan lereng, jadi bukan ambles ke bawah," kata Rovicky menegaskan.
Pembangunan jalan raya, gedung, jembatan, dan apa pun itu perlu mengkaji sisi geologinya.
Baca: Tiga Kasus Dugaan Pungli dan Jual Beli Nilai Sepanjang 2018
Ini karena setiap batuan memiliki kekuatan yang berbeda sehingga memiliki dinamika berbeda pula saat terkena air.
"Oleh karena itu, perlu diketahui kondisi batuan serta morfologi tanahnya sebelum dibangun konstruksi di atasnya. Termasuk membangun jalan, jembatan, maupun gedung," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho juga menuturkan hal yang sama, dikutip dari Twitter @Sutopo_PN, Selasa (18/12/2018).
Penyebab insiden ini berkaitan dengan kesalahan konstruksi.
kesalahan konstruksi yang menyebabkan dinding penahan jalan tidak mampu menahan beban.
Dirinya juga menuturkan bahwa kejadian jalan ambles tersebut tidak ada kaitannya dengan gempa atau patahan.
"Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya lebih disebabkan kesalahan konstruksi.
Dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban.
Apalagi saat musim hujan begini sehingga ambles.
Jadi tidak ada kaitan dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru," tulisnya.
Baca: Pungli hingga Miliaran, Dosen hanya Dibebastugaskan Tiga Bulan dan Diminta buat Surat Pernyataan
Sutopo juga membandingkan dua foto sebelum dan sesudah jalan Gubeng ambles.
