Inilah 4 Dampak Positif dari Marah, di Antaranya Marah Membuat Kita Bicara Lebih Jelas!
Inilah 4 Dampak Positif dari Marah, di Antaranya Marah Membuat Kita Bicara Lebih Jelas!
Sebuah artikel Duhigg mengutip penemuan dari seorang profesor di Massachusetts at Amherst Psychology, James Averill.
Averill telah mempelajari kemarahan dan responsnya sejak akhir 1970an.
Ia melakukan survei untuk mencari tahu seberapa sering seseorang marah dan menanyakan pengalaman yang membuat mereka marah.
Averill mengungkapkan bahwa orang-orang yang marah cenderung bisa memecahkan masalah dengan baik.
Satu kasusnya adalah seorang remaja yang mendapatkan keleluasan jam malam lebih setelah marah pada orangtuanya.
"Pada kasus yang luas, kemarahan bisa membuat semua pihak menjadi mau mendengarkan, cenderung bicara jujur, serta lebih akomodatif terhadap komplain orang lain," tulis Duhigg.
Meski begitu, intensitas kemarahan penting pula untik diperhatikan.
Awal tahun ini, para peneliti dari Rice University menemukan bahwa orang-orang yang marah dengan intensitas moderat lebih mampu menegosiasikan keinginannya daripada mereka yang sangat marah atau hanya sedikit marah.
Para peneliti meyakini bahwa orang-orang yang marah dengan intensitas moderat lebih dipandang sebagai figur yang kuat.
Sedangkan orang-orang yang mengekspresikan kemarahannya secara ekstrim dipandang tidak pantas.
3. Kemarahan memunculkan motivasi

Baca: Stefano Lilipaly Muncul di Tengah Perayaan Juara Persija Jakarta, Ada Apa?
Kemarahan bisa membuat seseorang termotivasi, baik memulai proyek baru atau membuat perubahan karena perasaan tersebut bak bahan bakar untuk motivasi.
Duhigg memandang fenomena ini pada politik Amerika.
Ia percaya bahwa politisi sukses akan menang karena mereka memanfaatkan kemarahan orang lain dan menginspirasi mereka untuk memberikan suaranya.
Menurut laporan Duhigg, itulah mengapa Averill tidak pernah mengabaikan posisi Presiden Donald Trump sebagai kandidat yang tidak terlalu disukai.