Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulut ‘Darurat’ Kekerasan Anak: Rahang Bayi di Bitung Patah Dipukul Ayah

Kekerasan terhadap anak masih jadi momok di Sulawesi Utara. Masih segar di ingatan kita, peristiwa kematian

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/CHINTYA RANTUNG
Ayah Tiri Aniaya Bocah Brilian di Bitung: Tersangka Cemburu Wajah Korban 

"Sudah sering dia memukul, waktu saya hamil saja dia pukul. Ada saksinya. Kemudian Bril pada Sabtu pekan lalu matanya kirinya lebam biru, terus dagunya luka bekas gigitan. Saya sempat tanya dia (tersangka),
tapi dia sempat tidak mengaku memukul dan menggigit," ujarnya.

Bril, lanjutnya, kerap jadi sasaran kemarahan karena tersangka benci lihat Bril yang mirip ayah kandungnya.
"Waktu saya dipukul saat hamil, polisi sempat datang mau tangkap dia. Tapi dia kabur. Terus saya saat itu memutuskan berdamai saja, karena mengingat ada anak-anak. Saat itu saya maafkan dia dengan harapan dia berubah. Tapi kali ini saya tidak maafkan!" ujarnya.

Sementara setelah menerima laporan, Polsek Matuari polisi tak membutuhkan waktu lama untuk menangkap tersangka. Laode kemudian langsung digelandang ke Mapolsek Matuari.

Kapolsek Matuari Kompol Fery Manoppo melalui Penyidik Yohanis Lambe membenarkan penangkapan tersangka. "Saat ini tersangka sudah ditahan di Polsek Matuari, tersangka diancam lima tahun penjara dan denda Rp 72 juta, " ujarnya.

Muhamad saat diwawancarai Tribun Manado mengaku dirinya saat intu emosi dan melampiaskan kepada anak tirinya. "Waktu itu saya dan istri sementara berkelahi dan beradu mulut. Lalu anak (Brillian) menangis. Saat itu saya emosi dan langsung tampar anak saya," katanya.

Saat diwawancara ia sempat menanyakan kondisi dan keberadaan Bril. "Bagaimana kabar anak saya? Sekarang dia di rumah sakit mana? Ada bersama dengan ibunya?" ujarnya.

Emosi Tak Terkontrol Pengaruhi Perilaku

Kasus kekerasan yang melibatkan pelaku orang terdekat termasuk orangtua semakin meningkat.

Ada dua faktor penyebab orangtua melakukan perilaku menyimpang tersebut. Dari sudut pandang psikologis, ada faktor internal dan ekternal yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku yang merugikan orang lain.

Faktor internal berhubungan dengan kepribadian, emosi, dorongan agresif yang tidak terkontrol mempengaruhi perilaku.

Sedang faktor eksternal, yaitu masalah keluarga, ekonomi dan tekanan hidup.
Anak dalam kondisi ketidakberdayaan mudah menjadi pelampiasan emosi dari orangtua. Padahal mustinya anak mendapatkan perlindungan dari orangtua bukan kekerasan.

Jull Minta Hukum Berat Pelaku

Ketua Komisi Perlindungan Anak Sulut, Jull Takaliung mengatakan, kekerasan pada anak perlu perhatian serius. Secara ekonomi, keluarga tergantung pada pelaku, apalagi dia punya bayi kecil adik dari Brilian.

Perlu ada pendampingan. Karena menurut info terbaru, komitmen dan aksinya belum kelihatan agar supaya anak ini selamat.

Menurutnya, kewajiban negara adalah menyelamatkan anak, apalagi dengan kondisi keluarga tidak mampu. Meminta dari Pemerintah Kota Bitung untuk memberikan perhatian.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved