Pemprov 'Todong' Pabrik Naikkan Harga Beli Kopra, PT Salim Infomas Pratama: Kami Tak Beli Kopra
Danny Kawulusan, Kepala Cabang PT Salim Infomas Pratama, perusahaan di bawah naungan Bimoli mengungkapkan, Bimoli tak membeli produk turunan kopra
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Kenaikan Hanura mengurangi cost keuntungan bagi petani. Puji Tuhan menyanggupi.
"Tolong naikan sedikit harga beli, kita bersama dukung ini," kata Wagub.
Wagub mengetuk hati nurani para pengusaha agar berbagi sudah senang dengan petani. Saat ini petani sedang susah, jadi tak ada salahnya perusahaan juga bisa menggerus sedikit keuntungan untuk memberi sedikit kelegaan kepada petani.
Saat ini harga kopra di tingkat petani berada di kisaran Rp 3.500 sampai 4.000.
Ia memahami,perusahaan juga cari untung, ada biaya yang harus dipenuhi, apalagi mang tren harga kopra dunia mulai turun.
"Kalau perlu jangan ambil untung dulu, walau itu tidak mungkin perusahaan juga harus penuhi modal kerja," ungkap Mantan Ketua DPRD Sulut.
Baca: OD-SK Dekati Pabrikan, Pihak Pabrik Naikkan Harga Kopra Sebelum Natal
Wagub yakin tren harga akan naik naik seiring peningkatan permintaan minyak nabati memasuki musim dingin
Tak cukup pertemuan di tingkat daerah, Pemprov Sulut berencana mengadakan pertemuan dengan para petinggi perusahaan
Ada dua perusahaan berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara, tapi pertemuan akan dilangsungkan di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
"Nanti kami usul ke pimpinan bapak ibu (perwakilan perusahaan), supaya diberikan bonus," ujar Wagub.
Iwan, perwakilan PT Multi Nabati Sulawesi (MNS) yang ikut dalam rapat tersebut tak bisa memastolan kenaikan harga sepeti yang diminta Wagub
Kalau kita sih, apa yang disampaikan wagub akan disampaikan ke pimpinan-pimpinan kita, itu saja," kata dia.
Ia belum punya gambaran terkait rencana ini
"Belum tahu, ini kan baru permintaan pemprov," ujar dia. (ryo)