Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Biografi Tokoh Dunia

David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

David Ben Gurion merupakan seorang negarawan sekaligus pemimpin politik yang dikenal sebagai Bapak Pendiri Negara Israel.

Editor:
Haaretz
David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel 

Balfour membuat pernyataan itu berkat lobi-lobi yang dilakukan oleh pemimpin komunitas Yahudi di Inggris, Baron Rothschild.

Isi deklarasi itu adalah Inggris akan mengupayakan Palestina sebagai rumah bagi bangsa Yahudi, tetapi dengan jaminan tidak akan mengganggu hak keagamaan dan sipil warga non-Yahudi di Palestina.

Deklarasi itu kemudian di Perjanjian Damai Sevres pada 10 Agustus 1920 antara Ottoman dengan Sekutu di akhir Perang Dunia I.

Baca: James Naismith, Bapak Olahraga Bola Basket

Inti dari perjanjian itu adalah pembagian wilayah milik Ottoman Turki yang membuat kerajaan itu bubar, dan memunculkan Mandat Palestina.

Setelah deklarasi itu dirilis, Ben Gurion kembali ke Timur Tengah dan berperang melawan Ottoman demi pembebasan Palestina.

Setelah Ottoman tersingkir, Ben Gurion menyerukan kepada komunitas Yahudi untuk bermigrasi dalam jumlah besar ke Palestina.

Kedatangan mereka membuat fondasi bagi Negara Yahudi. Pada 1935, dia terpilih sebagai Ketua Zionist Executive, pimpinan tertinggi Zionisme dunia.

Setelah satu dekade gelombang perpindahan itu, warga Arab Palestina mulai gerah dan merasa disingkirkan. Perasaan itu menumbuhkan nasionalisme Palestina.

Puncaknya adalah Revolusi Arab pada 1936-1939 yang dipimpin oleh Imam Besar Yerusalem Mohammad Amin al-Husayni.

Akibat revolusi ini, 5.000 warga Arab, lebih dari 300 warga Yahudi, dan 262 tentara Inggris tewas. Selain itu, sedikitnya 15.000 warga Arab terluka.

Inggris kemudian menggelar sejumlah investigasi untuk menentukan penyebab pertumpahan darah yang terjadi selama tiga tahun tersebut.

Terdapat berbagai solusi dengan yang terbaru diusulkan Inggris pada Mei 1939, atau beberapa bulan sebelum Perang Dunia II bergulir.

Solusinya adalah Inggris bakal menentukan kuota jumlah imigran Yahudi yang bisa memasuki Palestina, di mana pengelolaannya bakal dilaksanakan pemimpin Arab di masa depan.

Selain kuota, Inggris juga melarang imigran Yahudi membeli tanah dari warga Arab demi mencegah gesekan sosial antara kedua kubu.

Baca: Augusto Pinochet, Presiden dan Diktator Chile

Solusi itu membuat Ben Gurion meradang. Dia kemudian menyerukan kepada seluruh warga Yahudi lainnya untuk bangkit dan menentang Inggris.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved