Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Natal

Sejarah Silent Night, Lagu Natal Populer yang Jadi Warisan Budaya UNESCO

Silent Night merupakan salah satu christmas carol atau lagu Natalpopuler yang sering kita dengar menjelang Natal 2018.

Editor: Aldi Ponge
Ilustrasi natal
Ilustrasi natal 

TRIBUNMANADO.CO.ID -- Silent Night merupakan salah satu christmas carol atau lagu Natalpopuler yang sering kita dengar menjelang Natal 2018.

Natal 2018 ini, kita bakal mencari tahu sejarah lagu Natal populer, Silent Night yang telah dinobatkan sebagai warisan budaya oleh UNESCOpada tahun 2011 lalu dilansir Grid.ID dari situs Unesco.at.

Lagu natal populer Silent Night sendiri sudah diadaptasi dengan berbagai bahasa, salah satunya lagu Malam Kudus yang sering kita dengar saat perayaan Natal di Indonesia, termasuk Natal 2018 mendatang.

Lagu Silent Night yang begitu populer ini tentu memiliki kisah sejarah tersendiri.

Baca: Nenek Hilderia Sudah 4 Hari Tak Bisa Keluar Rumah, Gara-gara Diblokade Tembok Tetangga

Rupanya, lagu ini bermula pada tahun 1818.

Saat itu sekelompok aktor tengah melakukan pertunjukan di kota-kota sekitar Pegunungan Alpen, Austria.

Pada tanggal 23 Desember 1818, mereka tiba di Oberndorf, sebuah desa dekat Salzburg di mana mereka akan mengisahkan kembali kelahiran Kristus di Gereja kecil St. Nicholas.

Sayangnya, alat musik organ milik gereja St. Nicholas tidak berfungsi dan tidak dapat diperbaiki sebelum Natal.

Natal 2018: Sejarah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/silent-night' title='Silent Night'>Silent Night</a>, Lagu <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/natal' title='Natal'>Natal</a> Populer yang Jadi Warisan Budaya <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/unesco' title='UNESCO'>UNESCO</a>

Dikutip dari home.snu.edu, beberapa versi cerita menduga kerusakan ini disebabkan oleh tikus, ada pula yang menyebut karat sebagai penyebabnya.

Karena organ gereja tersebut tidak dapat dipakai, para aktor menyajikan drama Natal mereka di sebuah rumah pribadi.

Bagian pertama pertunjukan Natal itu mengisahkan Matius dan Lukas.

Sang asisten pastor, Josef Mohr, yang tengah dalam mood ingin bermeditasi memilih berjalan-jalan sebelum menuju rumah.

Baca: 113 Tahanan Kabur dari LP Lambaro Aceh, Polisi Terus Memburu Hingga Terdengar Tembakan dalam Gelap

Jalan-jalan yang ia lakukan tersebut membawanya ke atas bukit yang menghadap ke desa.

Dari puncak bukit itu, Mohr memandang desa yang tertutup salju yang begitu damai.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved