Kasus Ayah Bunuh Anak
7 Fakta Baru Kasus Ayah Bunuh Anak, Fence Ngaku Dianiaya Polisi hingga Pengakuan Ibu Daud Solambela
Polres Minahasa segera melimpahkan berkas kasus pembunuhan terhadap Daud Solambela (7) dengan tersangka Vence Solambela (45)
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polres Minahasa segera melimpahkan berkas kasus pembunuhan terhadap Daud Solambela (7) dengan Tersangka Fence Solambela (45) warga Desa Sendangan, Kecamatan Kakas ke kejaksaan .
Sebelumnya diberitakan, Fence Solambela ditetapkan jadi tersangka atas kasus pembunuhan terhadap Daud Solambela pada Minggu (12/8/2018).
Kasus ini menjadi viral di media sosial karena Daud awalnya dikira dibunuh pencuri yang masuk ke rumah orang tuanya.
Pasalnya saat kejadian Daud ditinggal sendiri di rumah. Ayah dan ibunya di sebuah ibadah duka.
Baca: Manado Berlakukan Tilang Elektronik pada Januari 2019: Ini Lokasi Uji Coba hingga STNK Bisa Diblokir

Namun, ketika sang ayah pulang, Daud ditemukan tak bernyawa di dapur dengan pisau tertancap di perutnya.
Sang Ayah pun membuat alibi seolah anaknya jadi korban pembunuhan.
Dia mengungkap kehilangan uang Rp 200 ribu. Belakangan polisi mengungkap Vence adalah pelakunya.
Berikut fakta baru terkait perkembangan kasus pembunuhan terhadap Daud Solambela:
1. Berkas Hampir Dinyatakan Lengkap
Kasat Reskrim Polres Minahasa, Frengky Ruru mengatakan penyidik segera melimpahkan berkas ke Kejaksaan jika berkas telah lengkap (P21).
"Dalam waktu dekat akan di P21, memang ada beberapa hal bukti yang ditambahkan," kata Ruru, Rabu (28/11/2018).
2. 2 Kali Kembalikan
Berkas perkara pembunuhan yang dilakukan Vence kepada anak kandungnya tersebut sempat dua kali mengembalikan berkas penyidikan ke penyidik.
"Masih dikembalikan lagi untuk kedua kalinya guna melengkapi berkas," kata Kepala Kejari Minahasa Rakchmat Budiman SH MKn melalui Kasi Intelejen Noprianto Sihombing SH MH.
Baca: Fakta Terbaru Pembunuhan Bocah Daud Solambela, Pengakuan Tersangka Fence Solambela dan Ibu Korban

Dijelaskannya, pengembalian berkas sebanyak dua kali itu karena ada hal - hal yang harus dilengkapi penyidik Polres Minahasa.
"Terkait materil dan formil. Tak bisa dijelaskan rinci, intinya dikembalikan lagi," pungkasnya.
3. Tersangka Mengaku Dianiaya
Kuasa Hukum Fence Solambela, Doan Tagah mengungkapkan kliennya mendapat tekanan polisi saat menjalani penyidikan kasus pembunuhan terhadap anak Fence, Daud Solambela (7).
Doan Tagah mengungkapkan, adanya kejanggalan pengungkapan kasus sehingga ayah kandung korban, yakni Vence Solembala ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan anaknya
Baca: 6 Fakta Kasus Pembunuhan di Buha Manado, Tersangka Tersinggung hingga Bawa Pisau Berdarah ke Polisi
Doan menambahkan bahwa kliennya telah mengalami masa sulit di Stadion Maesa, Tondano sebelum pihak kepolisian berhasil membuatnya mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.
“Menurutnya (Fence), dia dipaksa mengaku karena dianiaya dari malam hingga pagi hari. Dirinya mengetahui itu pagi, karena saat itu orang-orang mulai jogging,” terang Doan didampingi rekannya Apler Bentian
4. BAP Tanpa Kuasa Hukum
Kuasa Hukum Fence Solambela, Doan Tagah mengatakan ketika klien mereka telah berhasil dipaksa mengaku oleh oknum-oknum polisi, Fence kemudian dibawa ke rumah tahanan Polres Minahasa dengan kondisi sudah babak belur.
Apalagi ketika saat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan rekonstruksi kejadian, tersangka Ventje justru tidak didampingi penasehat tukum.
5. Soroti Keterangan Saksi
Terkait materi kasus, Doan ikut menyoroti adanya kontroversi antara keterangan saksi NO dengan keterangan saksi Rommy Kumakau.
Dimana, saksi NO berani menuturkan kalau dirinya telah melihat secara kasat mata kalau tersangka Fence menganiaya korban Daud.
Baca: 9 Fakta Penangkapan Angga, Anggota Komplotan Perampokan Indomaret: Berkat Warganet hingga Foya-foya
Sedangkan, didurasi waktu yang sama, saksi Rommy menjelaskan bahwa saat dirinya terakhir melihat tersangka, yakni ketika keduanya berencana untuk pergi ibadah.
Namun, karena sepeda motor keduanya sedang terpakai, lalu keduanya berinisiatif untuk meminjam kendaraan NO.
“Menurut keterangan saksi Rommy yang satu rumah dengan NO, saat dirinya naik ke atas rumah dirinya melihat saksi NO sedang tidur dan berusaha membangunkannya. Sementara tersangka masuk ke rumahnya. Dalam durasi sekitar dua menit tersangka kemudian menggendong anaknya keluar dan meminta tolong,” tutur Doan.
Doan menilai jika keterangan saksi Rommy adalah fakta sebenarnya.
Katanya, sangat tidak masuk akal keterangan yang menyatakan bahwa saksi NO melihat kalau tersangka telah menganiaya korban.
Apalagi, motif pembunuhan yang ditemukan penyidik kepolisian yakni karena tersangka emosi.
Menurut Doan, motif ini kabur dan sangat bertentangan dengan fenomena kehidupan tersangka yang sangat menyayangi korban.
“Kami minta penyidik kepolisian dan kejaksaan untuk lebih mendalami kasus ini,” kata Doan.
6. Istri Tak Percaya Suami Pembunuh Anak
Penjelasan Doan ini juga dibenarkan isteri tersangka, Windi Taniowas.
Menurut Windi, ia tidak percaya jika suaminya dituding sebagai pelaku pembunuh anak mereka.
Baca: 10 Fakta Terbongkarnya Penggelapan Mobil di Sulut: Sita 18 Kendaraan hingga 4 Polisi Terlibat
Mengingat, selama masa hidupnya, Daud tak pernah mendapat pukulan dari Fence, sekalipun Fence sudah emosi.
“Korban adalah anak yang sangat disayang ayahnya,” ungkap Windi.
7. Tak Ada Pemaksaan
Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Franky Ruru membantah jika ada pemukulan terhadap Fentje dan pemaksaan kepada Fence untuk mengaku.
"Tidak ada pemaksaan, karena dari keterangan saksi memang tersangka adalah yang membunuh anaknya," ujarnya.
Ia menegaskan jika siap membuktikan bahwa Vence adalah pelakunya saat persidangan.
"Tunggu saja, kami siap buktikan jika Fence adalah pelakunya. Sebentar lagi kami akan kami limpahkan," tandasnya

Kronologi Kejadian
Kapolres Minahasa, AKBP Christ Pusung mengungkapkan tersangka berada di rumah duka pada Minggu sekitar pukul 13.00 Wita
Tersangka pulang ke rumah pukul 17.00 Wita dan melihat korban berada di dapur.
"Camsu (Fence) langsung mendorong anaknya dengan tangan kiri, sehingga terlempar, jatuh dan terbentur di tembok," kata Christ Pusung dalam konferensi pers pada Rabu (15/8/2018) Siang.
Korban Daud pun pingsan karena terbentur. Tersangka mengambil pisau diatas meja lalu mengangkan kaus korban dan menusuk perut korban.
"Membiarkan pisau tertancap di perut, kemudian tersangkamenggendong anaknya keluar rumah sambil berteriak minta tolong," ungkapnya
Kapolres mengungkap hasil penyidikan, tersangka marah terhadap anaknya karena bermain terlalu lama di luar rumah.
"Berdasarkan fakta penyeidikan dan ditemukan alat bukti berupa hasil visum dan keterangan saksi dan pengakuan pelaku. Kami dari kepolisian Polres Minahasa menetapkan satu tersangkadengan nama Fence Sontje Solambela alias Camsu," bebernya
Kapolres Minahasa mengungkapkan polisi menjerat tersangka dengan pasal 80 ayat 3 dan 4, undang-undang 35 tahun 2014 tentang perubahan 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Ancama pidana paling lama 15 tahun dan denda Rp 3 miliar ditambah 1/3 bila dilakukan (bayar denda)," katanya
Katanya polisi langsung mengamankan tersangka untuk diperiksa usai pemakanan korban.
"Menurut hasil visum, korban ditusuk sebanyak dua kali. Mungkin takut karena anaknya sudah pingsan atau kemungkinan sudah meninggal. dia melakukan penusukan untuk melakukan alibi baru. Bahwa anak ini mati dibunuh pelaku pencurian," jelas kapolres.
Katanya polisi sejak awal mendengar informasi kasus tersebut kecelakaan.
Adanya isu pembunuhan membuat dilakukannya autopsi.
Usia penguburan jenasah korban. Polisi mengamankan saksi-saksi termasuk tersangka.
"Keterangan saksi mengarah ke pelaku dan pengakuan Fence kami tetapkan tersangka
Tersangka Fence saat ditanya mengaku emosi hingga menyebabkan anaknya meninggal. "Terlanjur emosi," katanya.
Dia pun mengaku bersalah atas tindakannya tersebut. "(Merasa) bersalah. Menyesal," jawabnya.
Katanya tak ada persoalan dengan istrinya dan tindakan tersebut spontan dilakukannya saat emosi. "Perasaan emosi," jawabnya
Usai menikam, dia mengaku tak mengecek lagi nadi korban. Soal uang yang hilang Rp 200 ribu, dia menyangkalnya. "Itu Kata istri saya," ucapnya
Dia mengaku menyesali perbuatannya dan terus menangis atas kejadian tersebut. (ALDI PONGE/NIE/FER)
TONTON JUGA: