Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Mengajarkan Kesabaran pada Anak Berdasarkan Usia

Mengajarkan kesabaran pada anak itu penting karena untuk melatih anak tetap tenang dan tidak mudah stres atau gelisah ketika menghadapi kesulitan.

Editor:
NAKITA
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengajarkan kesabaran pada anak itu penting karena untuk melatih anak tetap tenang dan tidak mudah stres atau gelisah ketika menghadapi kesulitan.

Moms dapat mengajarkan kesabaran pada anak untuk mempersiapkan mereka mengelola waktu dalam hubungan yang bermakna dan tidak mudah menyerah.

Kesabaran mungkin lebih alami bagi sebagian anak daripada yang lain, tetapi Moms bisa mengajarkan kesabaran pada anak sejak usia dini.

Dengan latihan dan jika ditanamkan sesuai usia, kesabaran akan membawa hidup mereka mengarah ke rasa kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar.

Ini manfaat melatih kesabaran pada Si Kecil;

Belajar ketrampilan baru

Butuh waktu untuk menguasai ketrampilan harus seperti mengikat tali sepatu.

Ketidaksabaran dan frustasi dapat menyebabkan terlalu mudah menyerah.

Keterampilan sosial

Tidak bisa menunggu giliran untuk bermain ayunan di taman bisa memengaruhi kemampuan balita untuk mendapatkan teman.

Bergantian bukan hanya tentang kesabaran, tetapi juga keterampilan sosial.

Menikmati tugas-tugas tertentu

Beberapa tugas seperti teka-teki, perlu waktu untuk diselesaikan.

Jika ini membuat anak Moms frustasi, Moms dapat membantu dengan menunjukkan padanya bagaimana menyelesaikannya.

Kegembiraan yang dirasakan anak ketika menemukannya akan memberinya kepercayaan diri untuk bertahan menghadapi tantangan di masa depan.

Panduan tahap demi tahap untuk mengajarkan kesabaran pada anak

Usai 1-2 tahun

Hindari terburu-buru melakukan sesuatu begitu dia menuntutnya. Menunggu satu atau dua menit itu hal baik dalam segala hal.

Misalnya ketika bola menggelinding keluar dari jangkauan, jangan segera mengambilnya kembali.

Tanyakan, "Bagaimana kita bisa mendapatkan bola?". Bantu Si Kecil memikirkan cara melakukannya.

Ketika Moms harus menunggu, bantu anak memutuskan bagaimana melewatkan waktu, harus dengan menyanyi atau membaca buku misalnya.

Usia 2-5 tahun

Balita Moms mungkin diuji dengan menunggu giliran di ayunan dan pengulangan akan membantu dalam belajar kesabaran.

Lakukan perjalanan lebih sering ke taman untuk memperkuat diri menjadi sopan dan sabar.

Anak-anak biasanya mulai menanyakan hal-hal yang dimiliki teman mereka, jadi jelaskan kepada mereka bahwa terkadang Moms harus menunggu untuk mendapatkan sesuatu.

Memiliki kesabaran adalah tentang pengendalian diri, bahkan ketika cemas, bersemangat, atau lelah yang memerlukan kontrol diri sebelum memenuhi permintaan mereka.

Jika Moms menunggu terlalu lama, jaga agar kegiatan tetap berguna untuk anak.

Hindari memberi anak ponsel setiap kali mereka menunggu karena ini mengarah pada ketergantungan teknologi untuk mengalihkan perhatian dan memperkuat rentang perhatian yang pendek.

Moms dapat memberikan pujian khusus ketika anak sudah berhasil menunggu beberapa saat untuk memperkuat perilaku positif.

Usia 5 tahun ke atas

Berlatih kesabaran melatih otak sementara masih ada neuroplastisitas yang memungkinkan anak untuk merubah dan mengatur perilaku mereka.

Berikan anak Moms pilihan dan pilihan terbatas yang Moms senangi, terlepas dari pilihan yang dibuat anak Moms.

Misalnya, putri Moms menginginkan kucing? Biarkan dia menunggu sampai hari ulang tahunnya.

Ini mengajarkan anak bahwa dia dapat bertahan untuk hal-hal penting.

Ini juga menanamkan kebiasaan hanya membeli barang-barang yang benar-benar dia mampu beli.

Moms bisa membuat menunggu itu menyenangkan dengan bermain game atau menyusun sajak lucu.

Jika Moms menunggu terlalu lama, bawalah PR atau buku agar menunggu bisa berguna atau waktu santai.

Moms bisa memilih kegiatan yang tidak berbasis teknologi yang membutuhkan waktu, ketekunan dan kesabaran, seperti penanaman, gerabah, dan permainan papan.

Lakukan latihan pernapasan untuk menenangkan sistem saraf saat anak Moms tidak sabar. (*) 

Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved