Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

6 Jam 'Pak Olly' di Sabah

JUMAT 23 November akhir pekan lalu boleh jadi merupakan salah satu hari penting bagi perjalanan Sulut.

Editor: Lodie_Tombeg
Pemprov Sulut
Gubernur Sulut Olly Dondokambey berbincang dengan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Negara Bagian Sabah-Malaysia Datuk Christina Liew di Kota Kinabalu, Jumat (23/11/2018). 

Oleh
Dino Gobel

JUMAT 23 November akhir pekan lalu boleh jadi merupakan salah satu hari penting bagi perjalanan Sulawesi Utara (Sulut). Mengapa? Sebab di hari itu, Gubernur Olly Dondokambey melakukan kunjungan kerja ke luar negeri tepatnya di Kota Kinabalu, Ibu Kota Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Dan di negeri tetangga terdekat Indonesia itu, Gubernur Olly melakukan sejumlah kunjungan bertemakan pengembangan pariwisata yang jelas terlihat dari materi kunjungan itu akan sangat banyak manfaatnya bagi Provinsi Sulut sendiri.

Setidaknya dalam kunjungan Olly saat itu, terdapat dua capaian berarti bagi kerja sama berarti yang menguntungkan bagi Negara Bagian Sabah dan Provinsi Sulut. Pertama, disepakati akan dilakukan kerjasama Sister Province antara Sabah dan Sulut, yang kemudian diharapkan akan diikuti kerjasama Sister City antara Kota Manado dan Kota Kinabalu.

Kedua, disepakati akan ada kerja sama pengembangan wisatawan asing yang masuk ke dua wilayah untuk saling diteruskan atau 'One Trip for One Destination System' antara Sabah dan Sulut. Ini artinya, setiap turis asing yang ke Sabah atau ke Sulut akan saling diteruskan.

Pak Olly, sapaan akrab Gubernur Sulut yang ngotot memajukan pariwisata di daerah ini, dalam kunjungan ke Sabah saat itu Ikut didampingi Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekprov Edwin Silangen, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor, Pemimpin Perusahan Tribun Manado Risdianto Tunandi dan saya Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata.

Yang menarik, kunjungan Olly di Sabah selama 6 jam itu, ikut didampingi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Dan saat itu Rusdi Kirana yang juga owner maskapai penerbangan Lion Air Group sangat antusias saat mendampingi kunjungan Pak Olly. Terbukti, saat itu Rusdi Kirana ikut memboyong 5 Konsul Jenderal Indonesia yang bertugas dari 5 kota di Malaysia.

"Ini kunjungan bersejarah. Sebab Sulut sebagai provinsi potensial dan terdekat dengan Sabah berani melakukan terobosan menjajaki langsung kerjasama ini," kata miliarder pemilik maskapai penerbangan terbanyak jumlah pesawat di Asia ini.

Ternyata bukan hanya Rusdi Kirana yang ikut antusias atas kunjungan Olly ke Sabah saat itu. Sebab sejumlah pejabat penting di Kementrian Pariwisata Indonesia yang berada di Jakarta mengaku surprise. Mereka mengaku tak menyangka atas kunjungan itu.

"Wah, Pak Olly menjadi Gubernur pertama di Indonesia yang mendatangi Sabah. Hebat dan luarbiasa," seru Vincentius Jemadu, Direktur Pengembangan Great China Kementrian Pariwisata Indonesia. Dan Vincentius pun menambahkan, "Anda tahu kan manfaat kerjasama dengab Sabah?," timpal pejabat yang dikenal ikut berperan dalam mewujudkan Sulut berkembang sebagai destinasi wisata internasional dalam tiga tahun terakhir ini.

Pernyataan terakhir Vincentius Jemadu terkait kunjungan ke Olly ke Sabah itu, hampir bersamaan juga dilontarkan sejumlah sahabat di Manado, baik politisi, pengusaha hingga kawan media. "Ada apa dengan Sabah? Mengapa harus ke Sabah?" Malah ada juga yang mengirimkan pesan WhatsApp ke saya. "Sabah kan biasa biasa saja. Wilayah penuh perkebunan" tulis seorang akan wartawan dalam pesan WhatsApp ke saya.

Keterkejutan banyak pihak terhadap mengapa Pak Olly harus memilih Sabah memang harus dimaklumi. Karena banyak dari mereka (kita) banyak melihat kemajuan Sabah yang berada di Utara Pulau Kalimantan itu identik dengan eksistensi negara bagian itu melulu pada digdaya perkebunan sawit dan kisah kelam para TKI asal Indonesia yang menjadi buruh tani di berbagai perkebunan sawit di Sabah sejak berpuluh tahun lalu.

Tapi tahukah kita Sabah saat ini berkembang pesat. Dari wilayah yang penuh kisah horor di balik sukses perkebunan sawit hingga jenjang kemiskinan tingginya pengangguran, dan ternyata Sabah kini menjadi sorga pariwisata baru Malaysia. Tak itu saja.

Sebab hanya dalam 5 tahun saja, Sabah menjadi destinasi impian para turis potensial di Asia seperti dari China, Korea dan Jepang hingga Amerika dan Jerman? Pesona alam laut nan cantik di kawasan Pulau Sipadan dan Semporna menjelmakan Sabah sebagai destinasi paling dicari turis anak muda di China.

"Tiap Minggu, ada ribuan turis asing tiba ke daerah kami," kata Datoek Roeslan, sahabat saya yang juga Kordinator Pariwisata Kawasan BIMP EAGA (Brunai Indonesia Malaysia Philipina East Asean Growth Area) di Sabah, dalam percakapan dengan saya di Kinibalu pekan lalu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved