Pabrik Gula Banjaratma Disulap Menjadi Rest Area
Sebut saja bangunan cagar budaya bekas Pabrik Gula (PG) Banjaratma di Kecamatan Bulakamba kabupaten Brebes saat ini sedang direnovasi.
Lokomotif kereta tebu rencananya juga ditampilkan di depan bangunan rest area. Kemudian, ia ingin rest area tersebut dimanfaatkan seperti halnya bekas bangunan Pabrik Gula Colomadu. Bangunan itu kini menjadi destinasi wisata sejarah bernama De Tjolomadoe.
Baca: (VIDEO) Bandingkan Harga Telur, Mardani Tanya Mana Lebih Kaya Antara Malaysia dan Indonesia
Menanggapi hal tersebut, sejarawan pantura, Wijanarto, mengatakan sah-sah saja melakukan upaya pemanfaatan terhadap bangunan cagar budaya. Namun, ada sejumlah langkah yang harus diperhatikan.
"Ada beberapa kriteria dari bangunan cagar budaya itu yang perlu diperhatikan jika akan dilakukan revitalisasi," kata Wijanarto.
Kriteria yang ia maksud, jangan sampai pembangunan rest area memengaruhi nilai artistik dan estetika bangunan cagar budaya.
Jangan sampai merusak bangunan asli dan menghilangkan jejak bahwa bangunan tersebut dulunya merupakan pabrik gula. Nilai historis satu bangunan sebagai objek cagar budaya menjadi penting. Lakukan pemotretan detail bangunan.
Baca: Serda Rina Bersama Petani Kerja Bakti Bersihkan Saluran Irigasi Desa Mopugad
Serta menyelamatkan bahan bangunan yang tidak dipakai untuk dijadikan dokumentasi.
Wijanarto menyarankan agar pengelola proyek untuk segera memaparkan secara detail kepada Balai Pelestarian Budaya Jawa Tengah.
Dengan begitu, pengelola akan memperoleh informasi bagaimana langkah yang tepat untuk menyelematkan bangunan cagar budaya. Dan pembangunan rest area tetap bisa dilakukan.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Bangunan Cagar Budaya Masa Kolonial Belanda, Pabrik Gula Banjaratma Disulap Jadi Rest Area