Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

'Kayak Sampah, Kamu' Sulut Emosi Haris Membunuh: Pukul Kepala Pakai Linggis lalu Tusuk Leher

Umpatan kasar Diperum Nainggolan (38 tahun) menyulut amarah dan emosi tersangka Haris Simamora.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Lokasi keluarga Diperum Nainggolan yang diduga menjadi korban pembunuhan di Bekasi. 

Haris dihadirkan saat prarekonstruksi tersebut. Sedangkan para korban akan dilakukan pemeran pengganti. Setelah mengetahui adegan pembunuhan berdasarkan keterangan Haris, polisi baru akan menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian, di Bekasi.

"Setelah kita sudah melihat bagaimana peran dia dalam melakukan pembunuhan. Setelah selesai semua dilaksanakan, baru nanti kita ke lokasi sebenarnya," ujarnya.

Haris diancam pasal berlapis yakni Pasal 365 ayat (3) KUHP dan atau Pasal 340 Subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman mati.

Haris Simamora diduga membunuh satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 November 2018 dinihari. Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya. Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya boru Ambarita (37), Sarah boru Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).

Haris Simamora ditangkap polisi di dalam satu gubuk atau saung di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, tadi malam, Rabu (14/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, ia hendak mendaki gunung.

Warga Berdatangan

Puluhan orang warga memadati lokasi pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Senin. Kerumuman warga ingin menyaksikan prarekonstruksi pembunuhan satu keluarga. Namun, ternyata prarekonstruksi tidak digelar di rumah itu, melainkan di Mapolda Metro Jaya.

Pantauan Warta Kota, puluhan orang warga berkumpul di depan rumah keluarga almarhum Diperum Nainggolan sejak pukul 08.00 pagi. Semakin siang, kian ramai warga yang berdatangan. Bahkan, ada warga yang datang dari jauh hanya untuk menyaksikan proses prarekonstruksi.

Sejumlah pedagang makanan juga memanfaatkan momen ramai ini untuk menjajakan dagangannya. Setiawan (28), warga Rawalumbu, mengaku sengaja datang hanya untuk menyaksikan jalannya proses prarekonstruksi. Dirinya juga penasaran cara Haris Simamora menghabisi Diperum sekeluarga.

"Saya penasaran juga sama pelaku. Kan baru lihat di TV saja, mau lihat langsung gitu. Saya kira hari ini, tapi kok belum datang-datang juga ya polisi," katanya.(tribunnews/fah - warta kota/abs)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved