Sering Kencing, Gejala Infeksi Ginjal hingga Gangguan Prostat
Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum, atau pun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan.
Kerusakan pada saraf yang berkaitan dengan fungsi kandung kemih dapat memicu seringnya buang air kecil.
Divertikulitis atau peradangan pada dinding usus besar.
Gejalanya yaitu rasa nyeri yang berawal dari pusar dan bergerak ke perut bagian bawah, demam, sering buang air kecil yang disertai rasa nyeri saat kencing, dan pendarahan dari dubur.
10. Faktor psikologis
Salah satunya adalah kecemasan berlebihan yang berlangsung lama.
Misalnya kekhawatiran tentang keuangan, pekerjaan, sekolah, atau keluarga, tapi tidak dapat menjelaskan penyebabnya secara spesifik (gangguan cemas menyeluruh).
Gejala selain sering buang air kecil yaitu jantung berdebar-debar, berkeringat, otot tegang, sulit tidur, mudah terkejut, dan mudah marah.
Juga ada gejala seperti, sulit berkonsentrasi, gemetaran, mual, diare, sakit punggung, serta sakit kepala.
Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine.
Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik.
Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh.
Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf.
Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.(sumber: kompas.com)