Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610, Tuduhan Kini Mengarah ke Boeing
Angle of Attack (AOA) "mungkin menjadi sistem penyebab dalam kecelakaan Lion Air," kata Mike Michaelis, Ketua Komite Keselamatan APA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih banyak pernyataan yang belum terjawab hingga saat ini setelah kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
Kantor berita AFP melaporkan, banyak pertanyaan ditujukan kepada Boeing, Rabu (14/11/2018), terutama mengenai kegagalan perusahaan tersebut memberi tahu maskapai penerbangan dan para pilot tentang perubahan sistem yang mencegah kehilangan daya angkat (anti-stall system) yang diduga menjadi penyebab kecelakaan.
Penyelidik memeriksa apakah sistem, yang mencegah agar pesawat tidak kehilangan daya angkat, terkait dengan jatuhnya pesawat Lion Air nahas itu.
Boeing 737-MAX yang dioperasikan Lion Air itu jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober dan menewaskan seluruh 189 penumpang dan awak pesawat.
Mesin jet menengah yang dipasang di pesawat Boeing jenis tersebut, lebih berat daripada jenis Boeing sebelumnya.
Artinya, pesawat dapat mengalami kekurangan daya naik dalam kondisi yang berbeda.
Baca: Lion Air JT-610 Jatuh, Manajemen Boeing Respons Pesawat Baru dan Model Terlaris Mereka Itu
Boeing memodifikasi sistem anti-stall tanpa menginformasikan pilot dan kru, menurut Asosiasi Gabungan Pilot (Allied Pilots Association atau APA) seperti yang dilaporkan kantor berita AFP.
"Kami seharusnya diberi tahu," kata juru bicara APA, Dennis Tajer. "Ini konyol."
"Bagaimana hal ini dapat terjadi harus dapat diselesaikan," kata Tajer, yang juga merupakan pilot 737. "Boeing harus menjawab hal tersebut."
Gagal dalam menginformasikan hal-hal yang penting seperti ini berarti telah melanggar "budaya keselamatan" penerbangan dunia, kata Tajer menegaskan.
Boeing tidak memberi tanggapan atas permintaan komentar dari AFP.
Pada Selasa (13/112018), produsen pesawat mengatakan bahwa mereka sedang fokus menyelidiki kasus tersebut bersama tim penyelidik.
Baca: Mengejutkan, Situasi yang Dihadapi Kru Lion Air JT610 Tak Ada di Buku Panduan
Dalam suratnya kepada pilot pada 10 November, APA mengatakan bahwa "Emergency Airworthiness Directive" dari Boeing belum menjawab pertanyaan kunci mengenai bagaimana menanggapi data yang salah dari sensor “Angle of Attack,” yang membantu memonitor sudut hidung pesawat.
"Angle of Attack (AOA) "mungkin menjadi sistem penyebab dalam kecelakaan Lion Air," kata Mike Michaelis, Ketua Komite Keselamatan APA, dalam surat tersebut.
"Kesadaran adalah kunci dari seluruh isu keselamatan," katanya.