Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gini Kronologi Bidan Cantik di Riau Disuntik Dokter Sebanyak 56 Kali hingga Tak Sadarkan Diri

Korban Winda sempat menceritakan bahwa dokter menyuntikkan obat bius hingga tak sadarkan diri.

Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNBATAM.id/WAHIB WAFFA
Polres Tanjungpinang saat melakukan rekonstruksi atau reka ulang kasus dugaan penganiayaan yang dialamai bidan Winda oleh dokter Yusrizal. 

Akibat suntikan itu, W sempat tidak sadar selama beberapa jam.

Jajaran Polres Tanjungpinang masih berusaha mengungkap tentang modus dan motif dokter PNS yang bertugas di RSUP Kepri itu hingga melakukan penyuntikan kepada korbannya, bidan W hingga puluhan kali.

Bahkan, dari data terbaru dari hasil visum diketahui dokter YS menyuntik bidan Winda hingga 56 kali. Suntikan itu disebutnya sebagai suntikan vitamin.

Area yang disuntik di kaki dan tangan.

Lantas mengapa sampai 56 kali melakukan penyuntikan?

Dari keterangan yang disampaikan ke polisi, dokter YS mengaku panik saat melihat suntikan tahap awal justru membuat si bidan W pingsan.

Karena itu, ia melakukannya lebih lanjut hingga 56 kali.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Dwihatmoko Wiraseno mengungkapkan, alasan dokter YS karena panik lantaran melihat bidan W pingsan usai diberikan suntikan vitamin C. Saat itu ia menyuntik di dalam rumah pelaku, YS.

Namun, pengakuan dokter YS itu dianggap polisi tidak masuk akal. Polisi  masih melakukan penyelidikan atas pengakuan tersebut.

YS saat menjalani pemeriksaan mengaku, bahwa selama ini tidak ada latar belakang hubungan emosional atau spesial dengan bidan W.

"Yusrizal mengaku, bahwa keduanya hanya sebatas rekan kerja saja," ujar AKP Dwihatmoko Wiraseno.

Kini polisi telah menaikkan kasus ini dari status penyelidikan menjadi penyidikan.

"Saat ini proses sudah sidik. Sudah kumpulkan saksi-saksi. Ada sekitar 5 orang yang kita periksa," kata AKP Dwihatmoko Wiraseno di Polres Tanjungpinang, Selasa (16/10/2018).

Dalam kejadian dugaan penganiayaan dengan cara medis kedokteran itu dilakukan pada hari Rabu (10/10/2018) pagi.

Informasi dilapangan, korban usai disuntik mengalami pingsan dan saat terbangun dalam kondisi keram.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved