Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Semakin Pendek Tidur Anda, Semakin Pendek Hidup Anda, Ini 8 Konsekuensinya!

Tahukah Anda, kurang tidur memiliki konsekuensi serius bagi otak dan tubuh manusia?

Editor: Alexander Pattyranie
thinkstock
Ilustrasi 

Bagi orang yang tidak cukup tidur, mereka akan lebih sulit menolak makanan berkalori tinggi. Mereka juga lebih banyak mendambakan makanan tidak sehat.

Sulitnya penolakan ini karena mereka sulit mengendalikan impuls mereka. Para peneliti berpikir ini akibar dari ketidakseimbangan hormon yang dihasilkan dari kurang tidur.

Hasilnya, orang yang kurang tidur selalu berkaitan dengan obesitas.

4. Lebih Kesepian

Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang kurang tidur cenderung tidak berhubungan secara sosial dengan orang lain. Kebiasaan ini juga berkaitan dengan rasa kesepian yang mereka rasakan.

Lebih buruk lagi, hal ini semacam lingkaran setan. Pasalnya, kesepian juga makin membuat orang sulit tidur.

Dalam sebuah penelitian klasik yang dipimpin oleh psikolog pemenang hadiah Nobel Daniel Kahneman menemukan tidur malam yang buruk adalah salah satu dari dua faktor yang dapat merusak suasana hati pada hari berikutnya.

Insomnia juga dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan depresi. Penelitian menunjukkan, mengobati masalah tidur dapat membantu mengobati gejala depresi.

5. Memperburuk Ingatan

Bahaya kurang tidur tidak hanya mengintai orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kurang tidur bisa menurunkan ingatan mereka.

Hasilnya, mereka akan lebih sulit menerima pelajaran ketika di sekolah.

Hal yang sama juga berlaku pada orang dewasa. Gangguan tidur untuk waktu yang lama bisa menyebabkan perubahan struktural otak yang berhubungan dengan memori jangka panjang.

Lebih jauh lagi, kurang tidur terkait dengan penyakit Alzheimer. Beberapa penelitian menemukan, tidur bisa membantu membersihkan otak dari protein beta-amyloid yang berhubungan dengan penyakit itu.

6. Risiko Penyakit Jantung

Ada banyak bukti bahwa kurang tidur memiliki efek negatif pada jantung. Salah satu eksperimen terkait hal ini adalah para peneliti membuat orang terjaga selama 88 jam.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved