Jadi Tersangka, Ini Pengakuan Saddil Ramdani Setelah Diperiksa Polisi
Pemain Persela Lamongan dan Timnas U-19 Indonesia, Saddil Ramdani, memberi pengakuan soal tuduhan penganiayaan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemain Persela Lamongan dan Timnas U-19 Indonesia, Saddil Ramdani, memberi pengakuan soal tuduhan penganiayaan terhadap Anugrah Sekar Rukmi.
Saddil Ramdani mengatakan, peristiwa itu terjadi karena spontan dan dia dalam kondisi lelah.
Saddil Ramdani akui cakar mantan pacar, Anugrah Sekar Rukmi.
Baca: Komunitas Tuli Peduli Bitung, Berkarya Cara Mereka Bersyukur
Setelah menjalani pemeriksaan di kantor Polres Lamongan, Saddil Ramdanimenjadi tersangka.
Saddil Ramdani mencakar mantan pacar disebabkan korban merasa cemburu dan tak mau diputuskan hubungan asmaranya oleh pemain timnas U-19 itu.
Berdasarkan pengakuan skuat Persela Lamongan itu, ia sudah lama putus hubungan asmara dengan ASR.
Namun, Anugrah Sekar Rukmi masih tak mau terima putus hubungan asmara dengan Saddil Ramdani.
Baca: Ini Dia, 5 Maskapai yang Gunakan Kain Motif Batik dan Songket untuk Seragam Pramugari
Ujungnya, Saddil Ramdani cakar mantan pacar itu secara spontan di mess Persela Lamongan, Rabu (31/10/2018).
"Saya, sih, sudah lama pisah (putus) dengan dia, tapi dia belum terima. Dia kemarin kena cakar sekali, tetapi sempat berdarah karena kena gores itu," kata Saddil Ramdani, dikutip dari Kompas.com.
Ia merasa kondisi tubuhnya saat itu lelah sehingga kurang fokus.
"Saya akan mengikuti proses hukum dengan baik. Kemarin, sih, enggak ada apa-apa, cuma saya bikin ribut di asrama. Saya sendiri kurang fokus karena kecapekan dan tidak ingin meresahkan warga, jadi saya spontan juga," ujar Saddil Ramdani.
Akibat Saddil Ramdani cakar mantan pacar, ia sempat berusaha berdamai dengan pihak keluarga korban.
Tak hanya pemain Timnas U-19 Indonesia itu yang berusaha berdamai, Persela Lamongan pun ikut turun tangan.
"Sejak kemarin sebelumnya, kami juga sudah berupaya berdamai dengan pihak keluarga korban, apalagi ini, kan, kasus anak muda, percintaan, ya kami mohon bisa diselesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan," kata CEO Persela Lamongan Yuhronur.
Namun, Saddil Ramdani justru menemui jalan buntu.