BREAKING NEWS: Kotak Hitam (Black Box) PEsawat Lion Air JT-610 yang Jatuh Ditemukan
Black box (kotak hitam) pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jabar, akhirnya ditemukan Kamis (01/11/2018) siang.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Di dalam kokpit memang terdapat beberapa mikrofon. Ini bisa merekam percakapan dan suara lainnya yang terjadi dalam kabin.
Baca: Black Box Lion Air Ditemukan Penyelam TNI AL, Kami Dengar Tit Tit Tit
Semisal suara benda jatuh, benturan maupun berupa gedoran.
Mungkin ada hingga empat mikrofon di kokpit pesawat, masing-masing terhubung ke perekam suara kokpit (CVR).
Mikrofon-mikrofon ini mengirim audio ke CVR, yang mendigitalkan dan menyimpan sinyal.
Di kokpit, ada juga alat yang disebut unit kontrol yang terkait, yang menyediakan pra-amplifikasi untuk audio yang masuk ke CVR.
Baca: Black Box Lion Air yang Jatuh Ditemukan, Gini Kondisinya saat Diangkat dari dalam Laut 30 Meter
Keempat mikrofon ditempatkan di headset pilot, headset co-pilot, headset anggota kru ketiga (jika ada anggota kru ketiga) dan dekat pusat kokpit, untuk mengambil peringatan audio dan suara lainnya.
Kebanyakan CDR magnetic-tape menyimpan 30 menit terakhir suara.
Mereka menggunakan loop rekaman terus menerus yang menyelesaikan siklus setiap 30 menit.
Saat material baru direkam, material tertua diganti.
CVR yang menggunakan penyimpanan solid-state dapat merekam dua jam audio.
Serupa dengan perekam pita-magnetik, perekam solid-state juga merekam materi lama.

2. Flight Data Recorder (FDR)
Perekam data penerbangan (FDR) dirancang untuk merekam data operasi dari sistem pesawat.
Ada sensor kabel dari berbagai area di pesawat ke unit perekam data penerbangan, yang ditransfer ke FDR. Jadi kapan pun pilot menyalakan saklar atau memutar tombol, FDR mencatat setiap tindakan.
Di AS, Federal Aviation Administration (FAA) mengharuskan maskapai penerbangan komersial untuk mencatat minimal 11 hingga 29 parameter, tergantung pada ukuran pesawat.