Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dikira Petir, Ternyata yang Didengar Didin itu Suara Pesawat Lion Air JT-610 yang Jatuh

Didin sama sekali tidak menyangka bahwa bunyi ledakan besar yang didengarnya berasal dari pesawat yang jatuh.

Editor: Indry Panigoro
YOUTUBE
Nelayan Setempat Sempat Dengar Ledakan Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang nelayan di sekitar pantai Tanjung Karawang, Didin sama sekali tidak menyangka bahwa bunyi ledakan besar yang didengarnya berasal dari pesawat yang jatuh.

Dia yang bersama rekannya saat ingin menepi ke pantai, hanya berpikiran suara itu merupakan gemuruh menjelang hujan.

Baca: Teka-teki Keberadaan Badan Pesawat Lion Air JT 610, ELT Tak Kirim Sinyal

Alasannya, cuaca pagi itu mendung diselimuti kabut.

"Tadi pagi di laut mendung, jadi saya pikir hanya suara petir saja. Saya sudah mau ke pantai karena sudah pukul 06.30 WIB lah," tuturnya di kawasan pantai Pakis Jaya, Karawang, Senin (29/10/2018)

Baca: Ayah dan Anak Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT-610 saat Pulang Nonton Timnas Indonesia Vs Jepang

 Sekitar tiga jam berada di daratan, petugas SAR datang kepadanya dan meminta tolong untuk ikut bergabung dalam pencarian korban pesawat jatuh di sekitar perairan.

 

Dia bersama dengan puluhan rekan lainnya akhirnya kembali melaut hingga sore hari.

"Iya ini baru pulang. Tadi pagi sih diminta tolong buat cari bareng-bareng. Di situ saya baru tahu kalau bunyi tadi pagi itu pesawat jatuh," jelas pria berkaus hijau lengan panjang tersebut.

Baca: Ini Jumlah Ganti Rugi yang Harus Diterima Korban, Rp 1,25 Miliar untuk Setiap Penumpang Meninggal

Selama berada di laut, dirinya sempat menceritakan hanya menemukan puing dari badan pesawat.

Selanjutnya dia menyerahkan barang-barang itu ke kapal laut milik TNI AL yang berada di sekitar lokasi.

"Saya sih paling hanya barang-barang saja sih. Kalau yang lain, tidak," ucapnya seraya berpamitan untuk kembali ke rumah.

Teka-teki Badan Pesawat 

Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim SAR gabungan sepanjang Senin (29/10/2018) pagi hingga malam.

Namun keberadaan badan pesawat Lion Air JT-610 masih teka-teki.

Pesawat Lion Air JT-610 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.10 WIB.

Baca: Sebelum Terbang, Pramugrari Lion Air-JT 610 Citra Novita Minta Dibelikan Kasur Baru

Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.

Namun, pesawat tersebut hilang kontak pukul 06.33 WIB.

Basarnas lantas mengkonfirmasi bahwa pesawat tersebut jatuh di perairan dekat Karawang, Jawa Barat.

Pesawat tersebut membawa 189 penumpang, terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru.

Kapal SAR hingga Nelayan

Pasca dipastikan jatuh, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri mengerahkan personelnya menuju lokasi yang diduga titik pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Total 14 kapal dikerahkan mulai dari kapal milik Basarnas, TNI AL, Polair, hingga kapal milik Bea Cukai.  Pencarian dilakukan dengan radius 125 mil laut.

Bebarapa kapal difokuskan mencari korban dan puing pesawat di permukaan laut, sementara beberapa kapal melakukan pencairan bawah laut dengan menggunakan sonar.

Total personel tim gabungan mencapai 300 orang. Bahkan menurut Basarnas, tim gabungan juga dibantu oleh para nelayanlokal untuk mencari korban dan tanda-tanda badan pesawat.

Pada laporan awal pukul 10.00 WIB, Basarnas mengungkapan telah menemukan sejumlah barang dan potongan tubuh manusia di sekitar lokasi.

"Ada puing-puing pesawat, pelampung, HP, dan ada beberapa potongan tubuh," ujar Ketua Basarnas M. Syaugi dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Senin.

Sementara itu, KRI Regel yang memiliki kemampuan mencari benda di bawah laut juga tak menemukan tanda-tanda badan pesawat Lion Air JT-610 hingga Senin malam.

ELT Tak Kirim Sinyal

Direktur Operasi Basarnas Bambang Suryo mengungkapan, secara teknis proses pencairan atau penyelaman di bawah laut tak memiliki kendala.

Kedalaman laut 30-35 meter dan cuaca yang mendukung, membuat penyelaman sangat mungkin dilakukan.

Kakak Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT-610, Novi Cahyadi, di kediaman Harvino di Kompleks Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/10/2018). 
Kakak Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT-610, Novi Cahyadi, di kediaman Harvino di Kompleks Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/10/2018).  ()

Namun, yang menjadi persoalan adalah belum diketahuinya titik lokasi persis badan pesawat.

Tim sudah melakukan penyelaman di titik pesawat hilang kontak dan titik ditemukannya barang dan potongan tubuh manusia, namun hasilnya nihil.

Sebenarnya di dalam badan pesawat sendiri ada alat yang bisa mendeteksi posisi keberadaan pesawat yakni emergency locator transmitter (ELT).

Namun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, sinyal ELT Pesawat Lion Air JT 610 tidak menyala atau memancarkan sinyal.

ELT adalah perangkat penentu lokasi pesawat yang merupakan bagian dari standar peralatan pada pesawat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, ada dua cara untuk menyalakan ELT.

Pertama dinyalakan langsung oleh pilot. Namun, diduga pilot Pesawat Lion Air JT 610 tak sempat menyalakan ELT.

Sebab sinyal tidak bisa ditangkap oleh satelit dan dikirimkan ke peralatan milik Basarnas.

Kedua, ELT bisa hidup bila menghantam suatu permukaan pada saat insiden berlangsung.

Serpihan barang-barang pribadi penumpang di pesawat Lion B737-8 Max nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018) pagi dan ditemukan petugas Pertamina Offshore ONJW.
Serpihan barang-barang pribadi penumpang di pesawat Lion B737-8 Max nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018) pagi dan ditemukan petugas Pertamina Offshore ONJW. (IST)

Namun Soerjanto menduga akibat tenggelam, sinyal diduga tak bisa dipancarkan.

"Kalau tenggelam enggak bisa kirim sinyal. Kalau dia di atas permukaan mengapung atau masih di pesawat (bisa menyala)," kata dia.

Lantaran hal inilah, posisi badan pesawat tak kunjung ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan pada hari ini dengan mengerahkan kapal hingga helikopter.

(Tribunnews & Kompas.com/Yoga Sukmana)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved