Hari Sumpah Pemuda
Gebyar Sumpah Pemuda, Flora Sentil Generasi Muda Tak Hafal Lagu Indonesia Raya
Dekan Fakultas Hukum Unsrat Manado, Dr Flora Kalalo, SH MH sentil generasi muda yang tak hafal lagu Indonesia Raya di Hari Sumpah Pemuda
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
Dalam pidatonya Flora merefleksikan lorang waktu tentang perjalanan suatu bangsa bernama Indonesia. Dimana pada 20 Mei 1908 beberapa kaum terdiri mendirikan suatu organisasi bernama Budi Utomo. Organisasi yang menumbuhkan kesedaran pada kalangan masyarakat nusantara tentang identitas keindonesiaan dan tentang makna tanah air.
Dia juga menguraikan kata Indonesia yang sudah lama tersimpan khazanah antropologi, meski baru pada tahun 1917 para pelajar dan mahasiswa-mahasiswa di Negeri Belanda, dari kawasan nusantara menggunakan kata Indonesia dalam organisasi yang mereka bentuk Indonesisch Verbond Van Studerenden.
Sementara di tahun 1918 Ki Hajar Dewantara diansingkan di negeri Belanda dia mendirikan kantor berlebel Indonesia dengan nama Indonesisch Persbureu.
"Nama Indonesia dikenal dengan semangat menggebu oleh bung karno pada tahun 1927 dalam pidato Indonesia menggungat. Yang kemudian dikukuhkan dalam salah satu perisitwa bersejarah tahun 1918 yaitu peristiwa Sumpah Pemuda," terangnya.
Pada peristwa Sumpah Pemuda diikrarkan Indonesia sebagai negara bangsa atau nation state.
Melalui kesempatan itu Flora selalu dekan fakultas ternama di perguruan tinggi di Sulawesi Utara mengatakan, tidak membutuhkan generasi pemalas yang muda terpengaruh dampak negatig globalisasi dan tidak mengindahkan nilai luhur bangsa.
Apa yang dibutuhkan? Jawab Flora adalah generasi muda yang punya jiwa nasionalis, religius, semangat tinggi dan berani berpendapat, bertinda dan bertanggung jawab.
"Kita harus benahi, cara berpakaian, tutur kata, bergaul dan lainnya. Juga disekeliling kita banyak saudara telah mengenal rokok, narkoba, pergaulan bebas dan tidak kriminal lainnya," tandasnya.(crz)