Renungan Minggu
Kuasa yang Mendewasakan dan Menyempurnakan
Ada momen di mana kita mengalami pasang surut kehidupan yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Alexander Pattyranie
Renungan Minggu oleh:
Gembala Francky Londa S.Th MA
Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan dan Majelis Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM)
Galatia 5:16-26
SAUDARA-saudara yang dikasihi Tuhan.
Kehidupan kita sebagai orang percaya tidak selamanya berjalan mulus dan lancar.
Ada momen di mana kita mengalami pasang surut kehidupan yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Tak jarang pula, kehidupan beriman kita mengalami situasi "peperangan rohani" yang sering membuat kita goyah dan rapuh.
Sebagai orang percaya kita harus berjuang dalam iman untuk memenangkan pertempuran hidup itu.
Bacaan Firman hari ini mengingatkan bahwa tidak ada strategi yang lebih akurat selain dari bernaung di dalam kuasa Roh Kudus.
Artinya, pertempuran rohani itu hanya dapat kita menangkan apabila kita menjadikan Rih Kudus sebagai pemimpin, panglima dan penguasa hidup kita.
Apabila peran dan kuasa Roh itu benar-benar terwujud dalam kehidupan kita maka kita akan mengalami kemenangan iman dan berhak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Baik dalam konteks ruang dan waktu kekinian maupun dalam keakanan.
Karena itu, sikap dan keputusan iman yang harus kita buat adalah jangan biarkan keinginan dan perbuatan daging merongrong, mengacaukan dan merampas Kerajaan Allah itu dari hidup kita.
Jangan izinkan keinginan dan perbuatan daging itu menguasai dan merajai kehidupan kita. Sebaliknya kita justru harus menyingkirkan segala perbuatan daging itu dari hidup kita (ayat 19-21).
Saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan.
Betapa penting untuk menjadikan hidup dalam pimpinan Roh sebagai hasrat dan dambaan kita senantiasa.
Bahkan hidup dalam naungan dan kuasa Roh harus menjadi sasaran iman kita setiap hari.
Ketika kita mengizinkan kuasa Roh Kudus menuntun, memelihara, menguasai dan memimpin kita, maka hidup kita akan selalu ditandai oleh kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan dan penguasaan diri.
Potret kehidupan seperti itu adalah karisma atau karunia yang dikaryakan Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya.
Ketika karisma itu merangkai, memproses dan membentuk kehidupan orang percaya, maka karisma itu akan berkembang menjadi karakter.
Karena itu, memiliki karakter Roh atau karakter Kerajaan Allah adalah tujuan ideal kita menjadi orang beriman di dunia ini.
Rasul Paulus katakan, tidak ada hukum yang menentang hal itu.
Memiliki karakter seperti itu berarti memiliki kehidupan yang semakin bertumbuh dalam pendewasaan dan penyempurnaan iman.
Itulah tujuan hidup tertinggi yang hendaknya dicita-citakan oleh setiap orang percaya.
Sebuah kehidupan beriman yang berkualitas di mana kedagingan dan hawa nafsu dengan segala keingininannya disalibkan dan ditaklukkan di bawah kuasa Roh.
Pertanyaan reflektif untuk kita, apakah rohani kita tetap mengalami pertumbuhan?
Sudah tentu, seberapa baik pertumbuhan rohani kita, itu akan tercermin dari buah kehidupan kita dalam Roh Kudus.
Karena itu, kita membutuhkan pertolongan dan pemeliharaan kuasa Roh Kudus yang akan senantiasa memampukan kita bahkan memberdayakan kehidupan kita.
Maka kuasa yang mendewasakan dan menyempurnakan itu akan menghasilkan karya dan buah iman terbaik bagi kemuliaan-Nya.
Amin.