Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Up Date Gempa Sulteng: Kerugian Rp 15,29 Triliun, 2081 Korban Tewas

Status masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah resmi berakhir Jumat(26/10).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Internet
Video Viral Korban Likuifaksi Ditemukan usai 2 Pekan Terkubur Lumpur, Sutopo Ungkap Fakta Sebenarnya 

Sejumlah negara juga telah menyampaikan kepada Kementerian Luar Negeri untuk menyumbang dalam bentuk uang. Negara-negara tersebut terdiri dari Korea Selatan 1 juta dollar AS, China 200.000 dollar AS, Uni Eropa 1,5 juta Euro, Venezuela 10 juta dollar AS, dan Jerman 1,5 juta Euro.

Selanjutnya, Vietnam 100.000 dollar AS, Australia 500.000 dollar Australia, Laos 100.000 dollar AS, dan Kamboja 200.000 dollar AS. Bantuan uang tunai ini akan digunakan untuk proses penanganan daerah terdampak di Sulawesi Tengah.
2081 Meninggal Dunia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.081 korban meninggal dunia terdampak bencana alam, gempabumi dan tsunami, di Provinsi Sulawesi Tengah.

"2.081 korban meninggal dunia. Perinciannya 171 di Donggala, 1.706 di Palu, 188 di Sigi, 15 di Moutoung, dan 1 orang di Pasang Kayu," ujar Sutopo.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho terkait pembaruan informasi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). 


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jumlah Korban Meninggal Dunia dan Hilang Akibat Bencana pada 2018 Paling Besar Sejak 2007, http://wartakota.tribunnews.com/2018/10/26/sejak-januari-hingga-oktober-2018-terjadi-1999-bencana-alam-di-indonesia-3548-orang-meninggal.
Penulis: Dwi Rizki 
Editor: Yaspen Martinus
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho terkait pembaruan informasi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jumlah Korban Meninggal Dunia dan Hilang Akibat Bencana pada 2018 Paling Besar Sejak 2007, http://wartakota.tribunnews.com/2018/10/26/sejak-januari-hingga-oktober-2018-terjadi-1999-bencana-alam-di-indonesia-3548-orang-meninggal. Penulis: Dwi Rizki Editor: Yaspen Martinus (TribunJakarta/Nawir Arsyad Akbar)

Dia menjelaskan, mayoritas korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan saat bencana alam terjadi. Adapun untuk korban luka berat dan luka ringan, total berjumlah 12.568 orang, yang meliputi 4.438 luka berat dan 8.130 luka ringan.

Korban hilang 1.309 orang, pengungsi 214.925 jiwa, dengan rincian 206.194 di 112 titik di Provinsi Sulteng dan 8.371 jiwa di luar Sulteng. Dia menambahkan, 2.081 jenazah yang teridentifikasi sudah dimakamkan. "Pemakaman massal sebanyak 1.025 orang, pemakaman keluarga 1.056 orang," tambahnya.

Terpisah, Bupati Sigi Muhammad Irwan Lapata mengunjungi serta memberikan arahan dalam apel pagi petugas Rumah Sakit Lapangan Bulat Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Sigi, Sulawesi Tengah, kemarin. Kedatangan Bupati Irwan Lapata terkait dengan masa tanggap darurat yang berakhir.

Irwan secara khusus meminta agar RS Lapangan BSMI bisa terus beroperasi melayani warga Sigi dan sekitarnya sampai tiga bulan ke depan meski masa tanggap darurat sudah berakhir.

Baca: BUMN Bangun Huntara di Sigi Sulteng Pasca Gempa dan Tsunami

"Seiring berakhirnya tanggap darurat kami akan sampaikan secara formal kepada BSMI untuk tetap standby ke depan. Kami dokter, perawat dan tenaga kesehatan ada tetapi jumlahnya terbatas.

RSUD Tora Belo juga hancur keadaannya, tetapi pelayanan kesehatan tetap jadi tanggung jawab kita," papar Irwan yang didampingi Ketua Umum BSMI Djazuli Ambari dan Penanggung Jawab RSL BSMI dr Victor Mangaraja.

Irwan memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kerja para relawan BSMI termasuk berdirinya RS Lapangan yang sudah melayani para korban gempa sejak hari ketiga gempa hingga kini di Sigi.

"Saya sangat bersyukur dalam keadaan bencana ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab semua. Khususnya BSMI yang memberikan dukungan layanan kesehatan. Saya mewakili masyarakat Sigi mengucapkan terima kasih kepada relawan BSMI," papar Irwan.

Djazuli menyambut baik permintaan Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi agar RS Lapangan BSMI terus beroperasi setidaknya tiga bulan ke depan. Setelah tiga bulan, pihaknya bersama Pemerintah Daerah akan mendiskusikan terkait rencana pembangunan klinik permanen BSMI di Sigi.

"Kita siap menjalankan amanah dari Pemerintah Daerah. Tentu kami juga membutuhkan sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk keberlangsungan RS Lapangan di Sigi. Alhamdulillah Bapak Bupati merespons dengan baik," papar Djazuli. (Tribun Network/gle/kps/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved