Aku Sudah Lelah, Maafkan Aku: Satu Keluarga Tewas dengan Luka Tembak
Dua pucuk surat yang ditulis di kertas ukuran kecil bertinta spidol warna hitam ditemukan di atas meja kerja FX Ong
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Namun untuk memastikan apakah senjata api adalah organik ataupun non organik, belum bisa dipastikan. Akan tetapi nomor senjata api sejauh tidak ada terdaftar di perbakin atau di polisi.
Untuk mendalami berbagai kemungkinan penyebab kematian satu keluarga ini, polisi juga memeriksa ponsel, laptop dan sejumlah barang bukti di rumah korban.
"Keseharian kepala keluarga dikenal sering fitnes dan memiliki bentuk tubuh yang sehat dan atletis. Namun, Fransiscus dikenal tertutup untuk masalah pribadi," ujarnya.
Kabar tewasnya Ong itu diketahui petugas kepolisian dari pembantu yang menemukan korban dan anaknya sudah tidak bernyawa lagi di dalam kamar masing-masing. Dari nformasi yang dihimpun, sekitar pukul 06.00 dua asisten rumah tangga yakni Dewi (28) dan Sarah (20) hendak beraktifitas untuk membuat sarapan serta membersihkan rumah.
Saat masuk ke dalam kamar Rafael, Dewi dan Sarah dibuat terkejut melihat korban dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah dan ditemukan luka bekas tembakan dibagian kepala, hingga ia pun berteriak minta tolong.
Para tetangga yang mendengar teriakan itu, langsung datang ke rumah korban bersama Purwadi ketua RT setempat. Usai menemukan anak korban, mereka langsung menghubungi pihak kepolisian.
Pukul 07.30 Wib anggota Polsek Kalidoni dan Polda Sumsel datang ke lokasi dan menemukan tiga korban lain yang juga tewas tertembak dibagian kepala, yakni Kathlyn Fransiskus anak perempuan korban dalam keadaan terlentang didalam kamar, selanjutnya Fransiskus Xaverius Ong dan Margaret Yentin Liana dengan tertembak didagu dalam satu kamar. (Tribun Network/bew/wly)