Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sumpah Pemuda

WR Supratman Dibelit Kemiskinan Jelang Kematiannya, Ini Isi Pesan Terakhirnya

Tokoh sumpah pemuda, selain terdiri dari panitia penyusun Kongres Pemuda Pertama yang melanjutkan misi persatuan

Editor: Aldi Ponge
Intisari
WR Supratman, Wartawan yang Berjuang dengan Biolanya 

la ingin memperkenalkan lagu barunya di kongres Pemuda Kedua 28 Oktober 1928.

Lagu Indonesia Raya kemudian diterima sebagai lagu perjuangan,
pembangkit semangat dan tersimpan rapat di hati tiap orang.

Salinan lagu itu kemudian dicetak dan habis terjual, hingga
mempercepat penyebarannya.

Semua orang sibuk menghafalkannya, tak mau kalah satu dengan yang lain.

Meski begitu, roda kehidupan terus berjalan, kadang WR. Supratman menjadi pusat perhatian namun kadang juga terlupakan.

Wage dua kali menikah, tapi dua-duanya berakhir tanpa
meninggalkan keturunan.

Dia sebagai pengarang mulai dilupakan orang.

Hidupnya dibelit kemiskinan, semua barang habis dijual untuk makan dan berobat.

Tanggal 16 Agustus 1938 keadaannya makin melemah.

Terbangun sebentar dia hanya meninggalkan pesan "serahkan lagu Indonesia Raya pada badan kebangsaan", dan itulah pesan terakhirnya.

Tanggal 17 Agustus 1938, dalam usia 34 tahun Wage Rudolf Supratman meninggal.

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: http://intisari.grid.id/read/03959815/tokoh-sumpah-pemuda-dibelit-kemiskinan-di-masa-tua-ini-isi-pesan-terakhir-wr-supratman?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved