Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nelayan Bersyukur Dapat Mesin Konversi BBM ke BBG oleh Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR

Nelayan kecil tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bahagia,usai memberi secara simbolis paket konversi BBM ke BBG

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Sejumlah nelayan kecil tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bahagia, terpancar dari raut wajah, usai meneri secara simbolis paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) program Kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah nelayan kecil tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bahagia, terpancar dari raut wajah, usai meneri secara simbolis paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) program Kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.

Bertempat di Kampung Ambon Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) diserahkan secara simbolis oleh Susyanto Dirjen Migas Kementerian ESDM, Bara Krisna Hasibuan Walewangko anggota komisi VII DPR RI, disaksikan GM Pertamina General Manager Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi Tengku Fernanda, disaksikan asisten II setda kabupaten Minut Jane Simons, Kadis Perikanan dan Kelautan Minut dan instansi terkait lainnya.

"Untuk hari ini baru beberapa desa di empat kecamatan di Minut. Yang lainnya menunggu jadwal penyaluran pekan berjalan ini hingga pekan depan," kata seorang Kepala Bidang di Dinas Kelautan dan Perikanan Minut, Kamis (18/10/2018).

Ada empat kecamatan yang mendapat paket satu tabung gas LPG 3 kg dan satu unit mesin kapal 9 pk atau GT.

Kecamatan Likupang Barat ada 16 desa, Likupang Timur 4 desa, Wori 8 desa dan Kema 4 desa (lihat grafis)

"Bersyukur bisa dapat bantuan mesin kapal yang baru, karena mesin yang sekarang dipakai usianya sudah lima tahun lebih tak berbodi lagi," kata Buang nelayan asal Kema III saat diwawancarai Tribun Manado, di sela-sela mengikuti acara penerimaan di kampung Ambon Kecamatan Likupang Timur.

Susyanto Dirjen Migas kementerian ESDM menjelaskan, konversi BBM ke BBG merupakan the hole program kementerian ESDM akan membuat aktivitas melaut nelayan kecil bisa hemat 30 - 70 persen, 50 persen hemat bahan bakar.

"Kondisi ini otomatis akan ada sisa dari penghasilan dan itulah yang mereka simpan," kata Susyanto usai menyerahkan paket konversi dan menyaksikan penggunaannya di Kampung Ambon Kecamatan Likupang Timur, Minut Kamis (18/10).

Ini merupakan wujud pemerintah mendorong kesejahteraan masyarakat lewat program konversi BBM ke BBG untuk kapal perikanan nelayan kecil, mengurangi penggunaan BBM ke gas.

Selain itu untuk mengurangi divisi gas buang dan ramah lingkungan. "Kan kalau bensin bisa tercecer ke laut terjadi pencemaran merusak biota laut, kalau gas sifat ter-safe," tambahnya.

Sasaran kepada nelayan kecil, karena oleh pemerintah menganggap ekonomi mereka ditingkatkan dengan cara konversi.

Dijelaskannya, pemerintah melalui Kementerian ESDM punya target untuk konversi BBM ke BBG untuk nelayan kecil.

Program ini dimulai pada tahun 2016 sebanyak 5.000 sekian, tahun 2017 sekitar 17.000 dan tahun 2018 sekarang 25.000. Namun ini semua tergantung anggaran, kalau pemerintah anggaran keuangannya baik, tentu akan diteruskan.

Bara Krisna Hasibuan Walewangko anggota komisi VII DPR RI menambahkan, ini merupakan program kerja sama komisi VII DPR RI dengan kementerian ESDM.

"Sebagai wakil rakyat dari Sulawesi Utara, punya tanggung jawab memastikan program ini jalan dari tahun ke tahun serta memastikan dananya selalu ada," kata Bara.

Menurut politisi PAN ini, dana dari pemerintah dan program harus disetujui DPR karena sasarannya untuk mensejahtrakan rakyat.

Anggota DPR RI dari PAN ini berkeinginan bantuan yang bermanfaat untuk rakyat terus bertambah setiap tahun.

Pria yang punya darah Minahasa itu, mengaku pemberian bantuan dan program-program bermanfaat kepada rakyat karena sudah mendukung anggota DPR RI hingga bisa terpilih. "Jangan sudah dipilih rakyat hanya duduk-duduk, terima gaji dan fasilitas tidak melihat rakyatnya," tegas Bara.

Dijelaskannya saat ini di negara Indonesia penggunaan Bbm premium harusnya sudah tidak digunakan lagi dan diganti dengan gas, karena harus mengikuti perkembangan zaman harus pakai bahan bakar yang ramah dan peduli dengan lingkungan.

"Pemberian ini secara gratis dan dari segi biaya lebih murah ketimbang pakai premium," tambahnya.

Dia berharap dengan konversi ini akan menambah penghasilan nelayan yang melaut mencari ikan. Sebagai wakil rakyat pilihan masyarakat Sulut yang tengah duduk di komisi VII DPR RI berkomitmen, mencari program dengan mitra kerja seperti pertamina, ESDM, PLN, PGN lingkungan hidup dan lainnya.

"Banyak program yang sudah saya jalankan dengan mitra kerja termasuk LIPI dan BPT. Saya komit kehadiran di DPR RI, khususnya komisi VII bisa memberi manfaat untuk masyarakat," tandasnya.

Kedepan tak hanya memberikan program kepada rakyat, Bara tegaskan akan melibatkan pemerintah daerah dan provinsi untuk mengawasi program dan bantuan yang diberikan agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.(crz)

Kecamatan dan Desa Penerima Paket Konversi BBM ke BBG untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil wilayah II tahun 2018

1. Kecamatan Likupang Barat: Desa Kinabutuhan 70 nelayan, Bulutui 59, Mubune 8 , Munte 36, Tambun 15, Gangga 1 17, Gangga 2 98, Tarabitan 34, Serei 27, Bahoi 20, Tanah Putih 43, Wawunian 17, Termaal 31, Teterempeng 1, Airbanua 11, dan Sosilo 5.

2. Kecamatan Likupang Timur: Likupang Kampung Ambon 51, Likupang II 47, Maen 6 dan Ehe 41.

3. Kecamatan Wori: Wori 25, Kima Bajo 30, Lantung 11, Nain 153, Mianesa 13, Kulu 25, Tatampi 16 dan Tiwoho 7

4. Kecamatan Kema: Lilang 12, Waleo 29, Kema II 8 dan Kema III 34

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved