6 Barang yang Biasa Ada di Kamar Ini Ternyata jadi Pemicu Kanker

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kanker adalah penyebab kematian kedua di seluruh dunia.

Menurut data statistik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 9,6 Juta kematian terjadi pada 2018 karena kanker.

Ada berbagai penyebab yang memicu kanker, beberapa di antaranya terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Sementara penyebab lain termasuk tidak mengikuti diet yang sehat, gaya hidup yang tidak aktif, kebersihan pribadi, konsumsi alkohol berlebih, faktor genetika, dan lain-lain.

Bahkan, benda-benda yang selalu kita gunakan yang biasa ada di kamar tidur kita juga menjadi pemicu kanker.

Apa saja benda-benda tersebut?

Dirangkum TribunTravel dari laman Boldsky, Kamis (18/10/2018), ketahui hal yang menyebabkan kanker di kamar tidurmu sekarang juga.

1. Bantal kapas dan seprai

Kita semua menggunakan bantal, tetapi menggunakan bantal kapas dapat memperkuat peluang seseorang terkena kanker.

Alasannya, karena tanaman kapas terkena banyak insektisida dan pestisida.

Herbisida juga disemprotkan untuk melindungi kapas.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Carcinogenesis, herbisida ini mengandung bahan aktif yang disebut glifosat yang telah dikaitkan dengan risiko kanker.

Cara terbaik untuk mengurangi risiko ini adalah beralih ke bantal dan seprai yang dibuat menggunakan kapas organik.

2. Cat

Sebagian besar dari kita menyukai bau cat, tetapi sayangnya itu dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Cat yang mengandung senyawa organik mudah menguap (VOC) bersifat pemicu risiko kanker.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine edisi Maret 2018, paparan pekerjaan terhadap cat membuat pelukis, seniman dan pekerja lainnya lebih rentan terhadap risiko kanker paru-paru, kandung kemih, mulut dan pankreas serta leukemia non-filosfitik.

Oleh karena itu, kamu harus memilih cat non-VOC untuk menghindari risiko ini.

3. Pengharum ruangan

Baca: Inilah Alasan Pasha Ungu Mengaku Siap Mundur dari Jabatan Wakil Wali Kota Palu

Sebagian besar dari kita menyukai bau penyegar udara yang menyenangkan, dan kita sering menyemprotnya di kamar tidur, kamar mandi, bahkan di mobil dan di tempat kerja.

Tetapi tahukah kamu bahwa semprotan ini juga berpotensi kanker? 
Sebaiknya hindari menggunakannya.

Kamu bisa mengganti semprotan pengharum udara dengan bunga seperti melati atau mawar, atau menyiapkan semprotan alami menggunakan minyak esensial dan air.

4. Furnitur dari kulit sintetis

Baca: Pertandingan Dimulai 24 Oktober 2018, Berikut Perubahan Jadwal Babak 8 Besar Liga 2

Polimer plastik yang disebut polyvinyl chloride (PVC) digunakan dalam kulit sintetis yang ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Kulit sintetis juga mengandung berbagai bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya.

Oleh karena itu, sebaiknya menghindari menggunakan furnitur yang terbuat dari kulit sintetis.

Coba beli furnitur kayu solid agar tetap sehat.

5. Gadget & perangkat elektronik

Baca: Bahas Perawatan Wajah Nagita Slavina Sebutkan Umur Aslinya, Warganet Tak Percaya

Di kamar tidur, biasanya kita meletakkan ponsel dan beberapa perangkat elektronik lainnya termasuk komputer, TV, dan lain-lain.

Perangkat ini memaparkan kita kepada radiasi elektromagnetik. 
Radiasi ini adalah paparan karsinogenik yang punya efek jangka panjang dan membuat kita lebih rentan terhadap kanker.

Cara sederhana untuk menurunkan risiko kanker adalah mengatur ponsel dalam mode pesawat ketika tidur atau mematikan semua perangkat dan menjauhkan mereka saat tidur.

Selain membantu dalam menjaga kita dari kanker, cara ini juga akan membantu tidur lebih nyenyak.

6. Kasur & tirai

Baca: Cara Mudah Untuk Membuat atau Mengganti E-Passport Secara Online

Tirai kami dan kasur yang nyaman direndam dalam berbagai bahan kimia anti-api yang membuat kita rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kanker.

Zat kimia ini mampu menghambat perkembangan otak kita dan bahkan menyebabkan gangguan hormon.

Cara terbaik untuk tetap aman dari efek berbahaya ini adalah dengan memilih kasur organik dan beralih ke tirai yang dibuat menggunakan kain organik.

TribunTravel.com/rizkytyas