Ditolak Ormas Adat di Manado, Inilah Tausyiah Muhammad bin Abdurrahman Al-Athos
Acara haul ketujuh ke-7 Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith, tagbligh akbar dan doa untuk bangsa Indonesia,
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Acara haul ketujuh ke-7 Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith, tagbligh akbar dan doa untuk bangsa Indonesia, khususnya doa bersama untuk korban pascagempa bumi di Palu dan Donggala di halaman Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame selesai Selasa (16/10/2018) dini hari Penyebabnya, Muhammad Bahar Bin Ali Bin Smith dan Muhammad Bin Abdurrahman Al-Athos baru tiba tengah malam di mesjid itu.
Mereka tertahan sebelumnya di bandara karena ormas adat Minahasa. Pentolan gerakan 212 itu dianggap massa yang menahan intoleran dan anti-NKRI
Muhammad Bin Abdurrahman Al-Athos paling awal memberikan Tausyiah. Ia mengatakan orang yang sudah meninggal seperti orang tenggelam.
Baca: Kehadirannya di Manado Ditolak Ormas Adat, Habib Al-Athos Sebut tak Ada Agenda Politik
"Apapun yang bisa mereka pegang mereka akan pegang. Begitu juga dengan mereka yang sudah meningggal butuh doa-doa kita," katanya.
Selanjutnya, ia mengatakan musuh mereka bukan orang nasrani. Ia meminta semua menjaga Republik Indonesia.
"Siap lindungi. Siap jaga Indonesia," katanya.
Baca: Kehadirannya Ditolak Ormas Adat, Habib Bahar bin Smith: Kita Orang Manado
Kedatangan keduanya disambut beramai-ramai oleh jamaah di dalam mesjid. Akan tetapi, panitia meminta keduanya dibawa ke panggung acara.