Gempa Sulteng
(VIDEO) Ketemu Relawan Asing yang Diusir dari Palu, Rahayu Saraswati Sebut Ironis
Ia juga meminta KPK mengawasi dan mengawal penyaluran bantuan agar tidak terjadi penyimpangan.
Ya, memang regulasi yang mengatur tentang keberadaan relawan asing di lokasi bencana ada dan itu untuk keamanan relawan dan keamanan nasional, tapi selama ini regulasi tidak dijalankan konsisten dari Lombok sampai Palu.
Belum lagi minimnya sosialisasi aturan itu yang membuat semuanya terlihat tidak jelas.
Kondisi negara saat ini sudah kesulitan untuk menutupi kebutuhan korban di Lombok, Palu dan dengan tambahan di Jawa Timur. Relawan asing bisa membawa perlengkapan yang sangat dibutuhkan dan mrk bs kontribusi keahlian masing2 seperti utk SAR.
Perlu seberapa parah kondisi korban dan lokasi gempa untuk pintu bantuan dibuka seluas-luasnya? Saran saya regulasi cukup dengan 'police background check certificate' yang dimintakan dari setiap relawan asing dan pastikan mereka berkolaborasi dengan organisasi lokal.
Pemerintah juga harus mengedepankan transparansi dalam penyaluran bantuan barang maupun finansial.
Berdasarkan informasi Kemenlu ada 18 negara yang memberi bantuan fisik dan finansial untuk korban gempa Palu. KPK perlu mengawasi dan mengawal penyaluran bantuan untuk menghindari penyimpangan.
Di Aceh dulu dilakukan, sekarang juga harus," tulis Rahayu Saraswati.
Dilansir Tribun Video dari Kompas.com, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo mengungkapkan memang ada larangan bagi relawan asing untuk ikut terjun secara langsung dalam penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah.
"Relawan asing diatur, tidak bisa nyelonong seenaknya ke mana-mana. Karena beda kultur, bahasa, dan lainnya. Hal itu biasa terjadi, diatur di semua negara," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018), dikutip dari Kompas.com.
Simak video di atas! (Tribun Video/Aprilia Saraswati)
Berita di tribunmanado.co.id ini sudah dimuat Tribun-Video dengan judul Bertemu Relawan Asing yang Diusir dari Palu, Rahayu Saraswati: Ironis, Terlihat Arogansi Pemerintah