Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Sulteng

(VIDEO) Ketemu Relawan Asing yang Diusir dari Palu, Rahayu Saraswati Sebut Ironis

Ia juga meminta KPK mengawasi dan mengawal penyaluran bantuan agar tidak terjadi penyimpangan.

Editor: Alexander Pattyranie

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketemu Relawan Asing yang Diusir dari Palu, Rahayu Saraswati Sebut Ironis

Anggota DPR RI Komisi VIII Rahayu Saraswati menceritakan pengalamannya bertemu dengan relawan asing yang diusir dari Palu.

Hal tersebut diceritakan di Instagram-nya, @rahayusaraswati, pada Jumat (12/10/2018).

Ia mengunggah foto dirinya dengan para relawan di dalam pesawat.

Sara merasa heran dan seharusnya pemerintah apresiasi relawan asing.

Kemudian ia mengatakan memang ada regulasi untuk mengatur relawan asing.

Namun selama ini regulasi tersebut tidak dijalankan konsisten di Lombok dan Palu.

Tak hanya itu, Sara juga mengatakan kondisi negara sekarang sedang kesulitan.

Ia menyarankan regulasi polisi cek latar belakang dan sertifikat relawan asing.

Sara juga imbau pemerintah transparan dalam salurkan bantuan kepada para korban bencana.

Serta meminta KPK mengawasi dan mengawal penyaluran bantuan agar tidak terjadi penyimpangan.

"Kemarin saat dlm perjalanan pulang dari Palu bertemu dgn para relawan luar negeri dari Kanada yang sdh dtg jauh2 ke Indonesia minggu lalu dan menunggu seminggu di Makassar utk mendapatkan lampu hijau utk masuk ke Palu membawa bantuan mesin filtrasi air, hanya untuk diusir keluar lagi setelah mrk tiba di sana.

Heran... sungguh heran.

Pemerintah seharusnya mengapresiasi relawan asing yang dengan luar biasa terjun langsung membantu korban bencana Palu.

Ironis dan terlihat arogansi sikap pemerintah terhadap relawan asing.. bahkan overacting sepertinya, tapi di sisi lain menerima dengan tangan terbuka bantuan barang dan finansial.

Ya, memang regulasi yang mengatur tentang keberadaan relawan asing di lokasi bencana ada dan itu untuk keamanan relawan dan keamanan nasional, tapi selama ini regulasi tidak dijalankan konsisten dari Lombok sampai Palu.

Belum lagi minimnya sosialisasi aturan itu yang membuat semuanya terlihat tidak jelas.

Kondisi negara saat ini sudah kesulitan untuk menutupi kebutuhan korban di Lombok, Palu dan dengan tambahan di Jawa Timur. Relawan asing bisa membawa perlengkapan yang sangat dibutuhkan dan mrk bs kontribusi keahlian masing2 seperti utk SAR.

Perlu seberapa parah kondisi korban dan lokasi gempa untuk pintu bantuan dibuka seluas-luasnya? Saran saya regulasi cukup dengan 'police background check certificate' yang dimintakan dari setiap relawan asing dan pastikan mereka berkolaborasi dengan organisasi lokal.

Pemerintah juga harus mengedepankan transparansi dalam penyaluran bantuan barang maupun finansial.

Berdasarkan informasi Kemenlu ada 18 negara yang memberi bantuan fisik dan finansial untuk korban gempa Palu. KPK perlu mengawasi dan mengawal penyaluran bantuan untuk menghindari penyimpangan.

Di Aceh dulu dilakukan, sekarang juga harus," tulis Rahayu Saraswati.

Dilansir Tribun Video dari Kompas.com, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo mengungkapkan memang ada larangan bagi relawan asing untuk ikut terjun secara langsung dalam penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah.

"Relawan asing diatur, tidak bisa nyelonong seenaknya ke mana-mana. Karena beda kultur, bahasa, dan lainnya. Hal itu biasa terjadi, diatur di semua negara," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018), dikutip dari Kompas.com.

Simak video di atas! (Tribun Video/Aprilia Saraswati)

Berita di tribunmanado.co.id ini sudah dimuat Tribun-Video dengan judul Bertemu Relawan Asing yang Diusir dari Palu, Rahayu Saraswati: Ironis, Terlihat Arogansi Pemerintah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved