Kemoterapi, Dulu Senjata Perang Dunia I
Siapa sangka pengobatan ini tidak ditemukan di rumah sakit atau laboratorium. Ya, kemoterapi justru ditemukan dalam sisa-sisa perang.
Sejak itu, selama bertahun-tahun, obat kemoterapi telah berhasil mengobati banyak orang dengan kanker.
Setelahnya, obat kanker testis terlihat selama dekade berikut.
Banyak kanker lainnya dapat dikendalikan dengan kemoterapi untuk jangka waktu yang lama, bahkan jika mereka tidak sembuh.
Selama dua dekade berikutnya, rejimen (perawatan) kemoterapi kombinasi mulai mendapatkan popularitas.
Penggunaan bersamaan obat-obatan dengan mekanisme tindakan yang berbeda menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam kelangsungan hidup pasien dan penurunan tingkat kematian, yang telah menurun setiap tahun dari tahun 1990 hingga sekarang.
Penurunan tingkat kematian ini disebabkan oleh deteksi dini dan pengobatan dengan agen kemoterapi.
Meski begitu, para ilmuwan tidak lantas berbangga.
Mereka terus menciptakan inovasi, terutama terkait meningkatkan aktivitas dan mengurangi efek samping kemoterapi.
Kanker sendiri hingga saat ini masih menjadi musuh manusia yang penuh teka-teki.
Apalagi " tidak ada obat" untuk kanker karena penyakit ini sangat berbeda dengan penyakit pada umumnya.