Kisah Tragis Cleopatra, Tak Sanggup Selamatkan Anaknya dan Mati Bunuh Diri
Cleopatra terkenal karena kecantikan dan rayuannya, namun orang sering lupa bahwa dia juga seorang penguasa.
Saat Caesar datang ke Mesir untuk mengejar Pompey, dia justru disambut dengan kepala Pompey.
Caesar marah dan akan meluapkan kemarahannya pada Ptolomeus XIII, salah satu pemimpin Cleopatra.
Menurut Ancient Egypt Online, Cleopatra tidak menggunakan situasi tersebut demi keuntungannya sendiri.
Dia mengatur pertemuan dengan Caesar, meskipun beberapa percaya bahwa dia memiliki keinginan terselubung.
Karena garis keturunan Alexander yang Agung atau kualitas pribadinya, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih dalam waktu singkat.
Baca: Jadwal Live Trans7 MotoGP Jepang 2018: Statistik Balapan MotoGP di Sirkuit Twin Ring Motegi
Cleopatra pun dipulihkan sebagai wakil pemimpin bersama Ptolemeus XIII.
Ptolemeus tidak senang dengan hal ini dan terjadilah pertengkaran yang menyebabkan pasukan Ptolemeus kalah.
Ptolemeus XIII tenggelam selama pertempuran, meninggalkan Cleopatra hidup dan hamil dengan anak Caesar.
Caesar mendidik adik laki-laki Cleopatra, Ptolemeus XIV untuk menjadi wakil Cleopatra.
Kemudian Caesar menikahi Cleopatra dengan gaya Mesir, namun pernikahan tersebut tidak diakui Roma.
Tidak lama setelah itu, Caesar kembali ke Roma.
Setelah satu tahun, dia dan putranya yang telah dilahirkan, yang dikenal sebagai Caesarion, meninggalkan Mesir untuk pergi ke Roma.
Baca: Gara-gara Nikita Mirzani, Shinta Bachir Laporkan Acara Pagi-Pagi Pasti Happy
Tidak jelas apakah Caesar dan Cleopatra melenjutkan hubungan mereka ketika berada di Roma, namun Caesar tidak pernah menyangkal putranya.
Dari semua anak-anak Caesar, Caesarion adalah putra tunggalnya.
Ketika Caesar dibunuh, Cleopatra dan Caesarion kembali ke Mesir.