Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Minggu

Pdt Natalia Kristi Kindangen Ingatkan Kasihilah Musuhmu

Orang Yahudi di zaman Yesus hanya mengasihi sesama bangsanya saja dan tidak mau mengasihi bangsa lain apalagi kafir.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA
Pdt Natalia Kristi Kindangen STeol 

Renungan Minggu oleh:
Oleh Pdt Natalia Kristi Kindangen STeol (Ny Musmar)
Pendeta Jemaat GMIM Solagratia Girian Weru Wilayah Bitung 3

Kasihilah Musuhmu
(Lukas 6:27-36)

BAPAK, ibu, saudara-saudarai yang dibekati oleh Tuhan, Syalom, damai di hati, terpujilah nama Tuhan.

Orang yang bersikap baik kepada kita harus kita perlakukan dengan baik, sedangkan orang yang jahat, orang yang mencaci, orang yang menganiaya, menekan kita patut kita benci dan musuhi.

Inilah sikap yang dimiliki sebagian besar manusia tanpa memandang usia, bahkan sering dilakukan oleh orang Kristen.
Apakah sikap yang diajari Yesus kepada kita??

Orang Yahudi di zaman Yesus hanya mengasihi sesama bangsanya saja dan tidak mau mengasihi bangsa lain apalagi kafir.

Itu dikarenakan mereka menganggap bahwa hanya mereka sajalah yang diselamatkan, padahal keselamatan itu milik semua orang.

Orang yahudi juga dioengaruhi oleh hukum Lex Tollionis.

Dalam hukum ini orang bersalah harus diberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah dilakukan.

Berbeda dengan pandangan Yesus dalam hal ini Yesus mengajarkan mereka supaya dapat mengasihi musuh.

Berbuat baik bagi mereka yang membenci, mendoakan mereka yang mencaci, dan memberkati mereka yang mengutuk.

Memang ajaran Yesus sangat bertolak belakang dengan hukum yang mengikat mereka tapi ini yang menjadi ajaran Yesus dan bukan hanya didengar tetapi dilakukan.

Di sini kita dapat melihat bersama Yesus mengajarkan bagaimana hidup dalam kasih.

Yaitu kasih yang radikal.

Kasih yang memberi, kasih yang berkorban, kasih yang tidak menuntut balas, kasih yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan, kasih yang mengampuni dan tak hati busuk (kasih yang hanya manis di bibir).

Jemaat yang diberkati, hukum taurat juga berbicara tentang kasih, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia.

Pada ayat 31, "apa yang kamu kehendaki supaya orang perbuat pada kita, perbuatlah demikian kepada mereka".

Ini merupakan pesan dari hukum taurat yang lebih menekan pada kasih.

Di mana kasih tidak memandang bulu dan latar belakang dari orang yang akan menerima kasih itu.

Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya supaya dapat mengasihi orang yang berbuat jahat dan yang berbuat baik.

Karena jikalau murid Kristus hanya mengasihi orang baik apakah jasanya?

Apakah perbedaan dengan orang jahat?

Sebab orang jahat juga melakukan hal tersebut.

Jika kita mengasihi orang yang mengasihi kita, apakah jasanya?

Apakah perbedaannya dengan orang jahat?

Sebab orang jahat pun melakukan hal tersebut.

Dalam pengajaran Yesus kita harus mengasihi tanpa syarat, mengasihi siapapun sebagaimana Allah mengasihi orang jahat dan orang yang tidak mau berterima kasih.

Pada ayat terakhir, "hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapamu yang murah hati" di mana Allah ingin kita murah hati seperti Dia yang adalah murah hati.

Karena orang yang murah hati pasti selalu ingin memberi dan untuk memberi pasti akan ada yang hilang dari kita maka dibutuhkan pengorbanan, sudahkah kita murah hati seperti Bapa?

Bapa, ibu, saudara-saudarai, memang tidak gampang melakukan sesuai ajaran Yesus yaitu kasih tidak menuntut balas, kasih yang memberi, kasih yang berkorban, kasih yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalas kejahatan dengan kebaikan, mampu mengasihi orang yang telah membenci kita, mendoakan mereka yang telah mencaci kita, dan memberkati mereka yang telah mengutuk kita.

Tapi, jikalau kita orang-orang yang hidup di dalam Tuhan pasti kita akan mampu melakukannya.

Jadi, marilah kita tinggalkan sikap hidup yang lama dan kita membangun komitmen untuk menjadi orang yang bukan hanya pintar berbicara tentang kasih tapi mampu mempraktikkan kasih itu di manapun kita pergi dan berada, Tuhan Yesus pasti menolong.

Amin.

(Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved