Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ratna Sarumpaet Belum Boleh Dijenguk: Terima Rp 70 Juta dari Pemprov DKI

Setelah ditangkap Polda Metro Jaya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (4/10) malam, Ratna Sarumpaet belum boleh dijenguk keluarganya.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA
Ratna Sarumpaet 

Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, Asiantoro mengaku tak tahu secara jelas alasan Pemprov memberi bantuan kepada Ratna. "Ya nggak tahu. Kami merespon karena penting untuk menambah wawasannya. Ia juga dianggap bisa memberikan ilmu kepada peserta acara itu," kata Asiantoro.

Asiantoro menjelaskan dalam undang-undang mengamanatkan setiap pemerintah daerah melakukan pembinanan terhadap semua pekerja seni di daerahnya masing-masing. Termasuk memberangkatkan mereka ke luar negeri untuk mengikuti berbagai acara. "Intinya dalam rangka pembinaan, begitu lho," tegasnya.

Asiantoro menyebut meski Ratna Sarumpaet batal berangkat ke Chile, uang Rp 70 juta tak perlu dikembalikan. Ia menyebut batalnya keberangkatan Ratna ke Chile karena hal yang tidak diduga. "(Uang) enggak perlu dikembalikan, karena terjadi force majure," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait kasus aktivis Ratna Serumpaet yang mengaku disponsori oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat hendak berangkat ke Santiago, Chile, untuk menghadiri 'women playwrights international conference 2018 (WPIC) Chile 2018.

Sedang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut pihaknya selalu memberikan dukungan kepada para seniman, terutama yang telah mempunyai reputasi internasional.

"Saat ini Bapak Frengki Raden (seniman) sedang berada di Korea atas biaya dari Pemprov DKI. Ada acara pentas seni dunia," ujar Anies, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat.

Menurut Anies permintaan Ratna untuk diberangkatkan ke Chile itu dilakukan jauh-jauh hari yakni pada Febuari 2018. Pihaknya mau membiayai Ratna Sarumpaet berangkat ke Chile karena perempuan tersebut pernah menjabat Ketua Dewan Kesenian DKI Jakarta.

"Jadi ini proses biasa yang terjadi pada banyak seniman dan pekerja seni di DKI. Kali ini saja karena ada cekal jadi ramai. Selebihnya nggak ada bedanya," ujar Anies.

SejakAwal Kirim Kabar ke Fadli Zon

Kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet, mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, hanya dianggap urusan sepele alias pepesan kosong oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

"Sebenarnya ini kan pepesan kosong, nggak ada apa-apanya. Orangnya jelas kok ngaku berbohong, ya sudah selesai," ucap Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10).
Menurutnya, baru menjadi masalah manakala Ratna tak mengakui kebohongannya.

Fahri Hamzah dilaporkan ke polisi karena dituduh ikut menyebarkan berita bohong yang disusun Ratna Sarumpaet. Namun ia mengaku tidak berniat melaporkan balik sang pelapor.

"Sebenarnya sih ingin (melaporkan balik), cuma malas. Ada isu lain yang lebih besar, isu bencana dan sebagainya, isu kurs dolar, kemarin juga ada isu pembobolan 14 bank," ungkap Fadli.

Menurutnya kasus Ratna Sarumpaet merupakan pengalihan isu. "Mungkin pihak-pihak yang melapor itu ingin agar isunya fokus ke masalah Ratna Sarumpaet ini, silakan saja," kata Fahri.

Sedang Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengungkap kembali kronologis pengakuan Ratna Sarumpaet soal penganiayaan yang dialaminya. Pengakuan itu bermula dari foto lebam yang dikirim Ratna.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved