Gempa Palu
Cerita Tagana Manado Relawan Palu, Menangis saat Disuntik Vaksin hingga Tak Lupa Bawa Alat Make Up
Tim Pemkot Manado yang akan ke Palu dan Donggala, Sabtu (6/10) mendapat vaksinasi. Proses penyuntikan vaksin ini berlangsung di balai kota
Penulis: Finneke | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tim Pemkot Manado yang akan ke Palu dan Donggala, Sabtu (6/10) mendapat vaksinasi. Proses penyuntikan vaksin ini berlangsung di balai kota, Jumat (5/10) pagi.
Ada pemandangan yang menarik ketika petugas medis mulai menyuntik satu per satu tim yang akan membawa bantuan tersebut. Ada seorang anggota Tim Tagana, lelaki, bertubuh besar. Tampak ketakutan ketika akan disuntik.
Lelaki ini harus ditahan seorang lelaki lainnya, ia memeluk erat dan menghadapkan wajahkan ke perut pria yang memeluknya. Pemandangan ini mengundang tawa yang menyaksikan.
Tak hanya itu, anggota Tagana Manado lainnya, Lia Kajarante (38) warga Banjer Lingkungan III, bahkan menangis ketika disuntik. Ia memeluk erat rekannya sambil teriak.
Ia awalnya menolak disuntik, tapi karena harus, ia terpaksa mengiyakannya. Sementara tim lainnya tampak biasa-biasa saja, tak ada ketakukan pada mereka.
Ada suara heran, kenapa Tagana takut jarum suntik, padahal mereka selalu menguji nyali saat bencana. Tak pantang takut, meski membahayakan.
"Saya memang phobia suntik. Waktu anak saya imunisasi, saya titip ke orang. Saya saja tak pakai KB suntik, hanya obat. Makanya ada anak saya lolos KB, baru 1 tahun 7 bulan umurnya sekarang," katanya.
Personel Tagana Manado lainnya Echa Tidajoh mengatakan sudah terbiasa meninggalkan keluarga berhari-hari. Ia menjaga kondisi tubuh biar tetap fit. Karena ia tahu betul berisiko tinggi kena penyakit.
Ia pun mempersiapkan barang-barang pribadi seperti tisu basah, baju secukupnya. "Saya juga bawa pelembab, lipstik, pensil alis. Yang standar saja," katanya saat ditanya alat make upnya. (fin)