Gempa Sulteng
Cerita Yanuar, Petugas Damkar Palu, Peringatannya Tentang Tsunami Sempat Dibilang Hoaks
Gempa bermagnitudo 7,4 yang disertai tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, masih menyisakan trauma mendalam bagi korban selamat.
"Saya gandeng saja, tak bawa lari bareng," ujar dia.
Saat itu, Yanuar melihat mobil saling bertabrakan. Ia juga kebingungan mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri.
Keajaiban doa
Di tengah kebingungannya, ia berdoa agar selamat dari bencana ini.
Setelah ia berdoa, tiba-tiba saja seorang karyawan Palu Grand Mall (PGM) lewat di depannya dengan motor.
"Semua kebingungan cari jalan keluar karena mobil sudah pada saling tabrak. Saya langsung memberhentikan motornya dan mengajaknya cari jalan keluar bersama," kata Yanuar.
Setelah Yanuar menemukan jalan keluar, ia langsung membawa karyawan PGM dan anak tetangganya ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran Palu.
Setelah itu, Yanuar langsung menerima informasi untuk mengevakuasi korban gempa tsunami di Perumahan Nasional BTN, Jalan Balaroa, Palu, Selawesi Selatan.
"Setelah saya drop anak tetangga saya dan teman saya itu, saya langsung meluncur untuk evakuasi korban di Perumnas ini karena saya dengar perumahan ini sudah kena gempa tsunami dan tertiban lumpur lagi," ujarnya.
Hingga Kamis ini, Yanuar masih berupaya mengevakuasi para korban gempa tsunami Palu Donggala di Perumnas Balaroa.
"Saya bersyukur masih selamat ya Allah bersyukur banget, maka dari itu saya berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan para korban yang memang belum terevakuasi,” tutur Yanuar menutup pembicaraan.
"Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Yanuar, Petugas Damkar Palu, Peringatannya Sempat Tak Dipercaya"