Target Kredit Para Bankir Bisa Meleset: Bankir Optimistis Meraih Target
Kredit perbankan tidak akan terlalu deras hingga akhir tahun nanti. Para bankir akan berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Akumulasi beli
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penurunan indeks sudah terbendung di triwulan ketiga. Bahkan, IHSG berhasil ditutup menguat pada September. "Uptrend 10 tahun tidak berubah, sehingga saya optimistis indeks akan lebih solid sampai akhir tahun nanti," papar dia.
Hingga akhir 2018, William memperkirakan, dana asing akan menopang IHSG. Target support ada di 5.850, sedangkan resistance mencapai 6.500. Lalu, pada awal tahun depan, dia yakin indeks bisa menyentuh 6.680.
Menurut Norico, fluktuasi pasar masih tinggi. investor disarankan menerapkan strategi investasi jangka panjang. Investor bisa mulai akumulasi beli saham-saham berfundamental bagus yang sudah turun tajam.
Sedang William merekomendasikan beli saham blue chip di sisa tahun ini. Dua sektor yang bisa dicermati yaitu perbankan dan konsumer. "Potensi kenaikannya paling besar saat ada window dressing," kata William.
Dari sektor perbankan, dia merekomendasikan BBRI, BBTN, BMRI dan BBCA. Target harga masing-masing hingga tahun depan di Rp 3.600, Rp 3.000, Rp 7.500 dan Rp 25.000 per saham.
Sedang di sektor konsumer William menjagokan UNVR dan GGRM. Tahun depan, target harga saham tersebut di Rp 50.000 dan Rp 80.000 per saham.
Kinerja Beberapa Saham Blue Chip
Saham
Return
Q3-2018 Harga
BBTN
7,35%
Rp 2.630
BBRI
10,92%
Rp 3.150
BMRI
-1,82%
Rp 6.725
BBCA
12,46%
Rp 24.150
UNVR
2,01%
Rp 47.025
GGRM
14,42%
Rp 74.050