Hari Batik Nasional
Selamat Hari Batik Nasional,Yuk Kenali 7 Motif Batik Populer ini dari Berbagai Daerah!
2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional oleh seluruh rakyat Indonesia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional oleh seluruh rakyat Indonesia.
Hari Batik Nasional ini berawal dari penetapan batik oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.
Setelah penetapan itu, maka Indonesia memperingati 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Motif batik yang beragam ini bergantung pada ciri khas dan nilai-nilai kebudayaan dari tiap-tiap daerah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 7 motif batik populer di beberapa daerahn di Indonesia.
1. Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Motif batik tujuh rupa berasal dari Pekalongan, biasanya motif batik ini menampilkan motif bernuansa alam seperti bergambar hewan atau tumbuhan
Motif-motif batik ini diambil dari campuran kebudayaan lokal dan etnis Tionghoa.
Sehingga perpaduan budaya tersebut yang membuat batik pekalongan sangat khas dengan alam seperti motif jlamprang, buketan, terang bulan, pisan dan lung-lungan.
2. Motif Batik Sogan (Solo)

Baca: Ambulance Goes to School RS Siloam Manado, Anak-anak TK Suster Dapat Hadiah
Motif batik Sogan berasal dari Solo dan sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.
Motif ini didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliki motif yang khas seperti bunga dengan aksen titik-titik atau lengkungan garis.
Pada zaman dahulu, batik Sogan dipakai oleh para raja Jawa, khususnya keraton kesultanan Solo.
Namun sekarang motif batik ini bisa dipakai oleh seluruh elemen masyarakat.
3. Motif Batik Gentongan (Madura)

Baca: (VIDEO) Pilot Vincent Nge-vlog di Hari Gempa Landa Palu, Sempat ke ATC Tower
Motif batik Gentongan berasal dari daerah Madura, Jawa Timur.
Motif batik ini biasanya kombinasi dari motif abstrak dan tanaman.
Warna dari batik Gentongan biasanya mengambil warna terang seperti merah, kuning, hijau atau ungu.
4. Motif Batik Mega Mendung (Cirebon)

Baca: Bakal Lamar Sang Kekasih Minggu Ini, Brigadir Sukamiarta Tewas Tersapu Tsunami Palu saat Bertugas
Motif batik Mega Mendung ini berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat.
Motif Mega Mendung adalah motif awan mendung di langit yang berwarna cerah, sehingga batik Mega Mendung cocok dipakai oleh berbagai kalangan dan usia.
5. Motif Batik Keraton (Yogyakarta)

Baca: Tempat yang Bisa Membuatmu Lebih Produktif dalam Bekerja Bisa Tunjukkan Karaktermu
Motif batik Keraton berasal dari kebudayaan Jawa yang identik dengan sistem keraton dan kesultanannya.
Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan dan juga kharisma para raja Jawa.
Batik Keraton ini awalnya hanya boleh digunakan oleh warga keraton saja, Namun saat ini, motif Keraton sudah biasa dipakai oleh semua kalangan.
Ciri motif batik Keraton adalah motif bunga yang simetris atau motif sawat lar.
6. Motif Batik Parang (Pulau Jawa)

Baca: Beli 20 Liter Pertamax Hanya Rp 20 Ribu dengan Kartu Mandiri, Khusus Hari Ini!
Kata parang berasal dari kata pereng yang artinya miring, bentuk motif parang seperti huruf 'S' miring berombak dan memanjang.
Motif batik Parang tersebar di seluruh tanah Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Barat.
Perbedaan motif Parang daerah satu dengan daerah yang lainnya terletak pada aksen dari motif tersebut.
Di Jogja ada motif Parang Rusak, di Jawa Tengah ada Parang Slobog serta di Jawa Barat ada Parang Klisik.
7. Motif Priyangan (Tasikmalaya)

Baca: Dua Member Super Junior Ucapkan Belasungkawa Gempa Bumi serta Tsunami Melanda Palu dan Donggala
Motif Batik Priyangan berasal dari daerah Tasikmalaya.
Perbedaan motif batik Priyangan dengan baik lainnya adalah motif Priyangan memiliki bentuk motif berupa tumbuhan yang disusun rapi dan simetris.
Motif batik dari Tasikmalaya ini mempunyai warna terang tetapi tidak mencolok, sehingga batik ini pantas dikenakan dalam suasana dan acara apapun.
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)