Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bakal Lamar Sang Kekasih Minggu Ini, Brigadir Sukamiarta Tewas Tersapu Tsunami Palu saat Bertugas

I Gusti Kade Sukamiarta bertugas di palu sejak tahun 2005 setelah lulus SPN Singaraja.

Editor: Siti Nurjanah
RIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga korban gempa bumi dan tsunami mencari barang berharga di rumahnya di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang disertai dengan gelombang tsunami meluluh lantakan kawasan pesisir palu dan hingga kini total korban mencapai 400 korban jiwa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelahiran, kematian, dan jodoh adalah takdir Tuhan.

Seberapa pun kita merencanakan, kehendak Tuhan yang menentukan.

Brigadir I Gusti Kade Sukamiarta (32) gagal melamar pujaan hatinya.

I Gusti Kade Sukamiarta bertugas di palu sejak tahun 2005 setelah lulus SPN Singaraja.

Baca: (VIDEO) Berharap Dievakuasi dari Palu, Warga Bertahan di Bandara

Rencananya pupus setelah gempa dan tsunami menerjang Palu dan men

Korban yang akrab dipanggil Guz Maiz dikabarkan tewas oleh sang kekasih yang menelpon kakak perempuan korban, I Gusti Ayu Putu Widiantarini (35).

"Sempat pacar adik saya telepon kemarin malam (Sabtu malam). Dia bilang kalau adik meninggal. Posisi pacarnya adik di pengungsian, tapi ditelepon lagi tidak bisa," ucap Widiantari, kepada Kompas.com.

Gus Maiz menjadi anggota Satuan Lalu Lintas Polres Palu.

Saat gempa mengguncang dan mengakhibatkan tsunami di Palu, Guz Maiz dikabarkan sedang bertugas untuk mengamanan (PAM) di Festiva Palu Nomoni.

Cerita haru percintaan Gus Maiz dan kekasihnya diasampaikan oleh sang ayah, I Gusti Kade Sukadana (57) pada kompas.com.

Selasa (2/10/2018) besok, Gus Maiz sedianya akan pulang ke Bali, tepatnya di Mendoyo Dangin, Banjar Tengah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Provinsi Bali.

Selanjutnya, Kamis (4/10/2018) atau Jumat (5/10/2018), Gus Maiz mengajak ayahnya, Gusti Kade Sukadana, beserta ibunya, I Gusti Ayu Kade Miliasih (63), terbang ke Palu.

"Maunya akan ada lamaran. Anak saya akan menikah dengan pacarnya yang ada di Palu," tutur Gus Sukadana lirih saat ditemui di kediamannya, Minggu (30/9/2018).

Pernikahan secara adat Bali itu dijadwalkan menjelang Hari Raya Galungan pada Desember mendatang.

"Rencananya menikah dekat-dekat dengan perayaan Galungan mendatang," katanya dengan terbata-bata.

Namun takdir berkata lain. Rencana momen bahagia tersebut pupus setelah gempa bermagnitudo 7,4 dan diikuti tsunami menerjang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Jumat (28/9/2018) sore.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved