Gempa Sulteng
Inilah Laporan KARINA Terkait Penanganan Pasca-Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala
KARINA, Pelayanan Kemanusiaan Konferensi Waligereja Indonesia yang membantu di Palu memberikan laporan situasi di Palu
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Korban meninggal dunia segera dimakamkan secara layak setelah dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari oleh Tim DVI Polda Palu.
"Hari ini (1/10) korban mulai dimakamkan secara massal untuk menghindari timbulnya penyakit.
“Gubernur Sulawesi Tengah menetapkan masa tanggap darurat bencana gempabumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah selama 14 hari (28 September - 11 Oktober 2018)," tutupnya.
- Estimasi Penduduk Terpapar Dampak Gempa dan Tsunami
Jumlah korban jiwa per 1 Oktober 2018 pk. 13.00 WIB sebanyak 844 orang meninggal dunia, terdiri
dari Kota Palu 821 jiwa, Kabupaten Donggala 11 jiwa, Kabupaten Parigi Moutong 12 jiwa. Jumlah 3
jorban hilang 90 orang, terdiri Pantolan Induk 29 jiwa, Donggala 17 jiwa, Kecamatan Tawaeli 44
jiwa. Korban luka berat 632 jiwa dirawat di rumah sakit. Pengungsi 48.025 jiwa tersebar di 103
titik. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi. Korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh, dan daerahnya belum dijangkau SAR.
- Kebutuhan Mendesak
Kategori Jenis Pangan : Air mineral, obat, bahan makanan, makanan bayi dan anak
Non Pangan/Peralatan : BBM Solar, premium, tenda pengungsi, water tank, alat
penerangan, genset, kantong mayat, rumah sakit lapangan,
velbed, selimut, tenda, kain kafan
Personel : Tenaga Medis
- Respons Pemerintah
1. Untuk mengatasi pasokan BBM akan dilakukan melalui Terminal Bahan Bakar Minyak
(TBBM) Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare.
2. Mempercepat pemulihan listrik. Target 3 hari ke depan adalah memulihkan 5 gardu induk.
Saat ini 2 unit gardu induk Pamona dan posko yang mensuplai listrik di daerah Tentena, Poso
dan Kota Poso sudah diperbaiki. Solusi jangka pendek untuk penerangan, PLN membawa 8
genset untuk disebar di berbagai posko di Palu dan Donggala.
3. Mempercepat pemulihan jaringan komunikasi di beberapa tempat Kota Palu dan Donggala.
Sedangkan di Toli-toli, Poso dan Luwuk sudah pulih.
- Respons Karina dan Jaringan Caritas
1. Siang ini (1/10) Tim Caritas Keuskupan Agung Makassar sebanyak 3 orang, yang dipimpin
oleh Rudy Raka bertemu dengan staf CRS Indonesia sebanyak 2 orang di Mamuju. Dari sana mereka akan menempuh perjalanan darat kurang lebih 500 Km ke Donggala & Palu.
Mereka akan bergabung dengan Komisi PSE Keuskupan Manado untuk melakukan Joint Need Assessment (JNA) dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan Jaringan HFI
dalam waktu 2-3 hari ke depan.
Hasil dari JNA akan dipakai untuk mengembangkan skema
respon ke depan. Jarak yang jauh, akses transportasi udara yang sangat terbatas dan adanya isu keamanan, menjadi tantangan tersendiri tim dari Caritas Keuskupan untuk bisa
sampai ke wilayah terdampak.
2. KARINA akan mengirimkan dua orang staf dan beberapa relawan ke Makassar dalam waktu 2-3 hari ke depan untuk membantu Caritas Keuskupan Agung Makassar
mempersiapkan respons yang terpadu.
3. KARINA juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Jaringan Caritas Keuskupan di Indonesia & Caritas International Member Organizations (CIMOs) untuk memetakan
bantuan dan dukungan dalam respons tanggap darurat ini.
4. Dalam upaya respons tanggap darurat ini, KARINA akan memposisikan diri untuk membantu dan memfasilitasi Caritas Keuskupan Agung Makassar dan Komisi PSE Keuskupan Manado sebagai response leader di keuskupan terdampak.