Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Sulteng

Di Ulang Tahunnya, Timothy Doakan Sang Kakak, Atlet Paralayang yang Nginap di Hotel Roa Roa

Atlet Paralayang Sulut Gleen Mononutu, kakak Timothy masih hilang dalam bencana gempa dan tsunami di Palu.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS
Suasana di kediaman Timothy Mononutu di Kelurahan Winangun, Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Senin (01/10/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Lewat pukul 12 malam, Senin (01/10/2018), Timothy Mononutu menerima kue ulang tahun dari sejumlah anggota keluarganya di Kelurahan Winangun, Malalayang, Manado, Sulawesi Utara.

Tak seperti layaknya perayaan ulang tahun yang dipenuhi kegembiraan, acara kali itu berlangsung lirih.

Grace Sela, ibu korban, yang menyerahkan kue ulang tahun terlihat meneteskan air mata.

Dirinya kemudian memeluk Timothy.

Mata Timothy juga basah dengan air mata.

Keluarga memang sedang dirundung malang.

Gleen Mononutu, kakak Timothy masih hilang dalam bencana gempa dan tsunami di Palu.

Gleen adalah atlet paralayang Sulut yang menginap di Hotel Roa Roa Palu.

Hotel tersebut runtuh saat gempa.

Hingga Senin (01/10/2018), tim penyelamat asing masih melakukan evakuasi.

Timothy kepada Tribunmanado.co.id, Senin siang, mengaku tak bisa menahan tangis kala diserahi kue ulang tahun.

"Rasanya sedih, saya ulang tahun tapi keadaan adik masih belum diketahui," kata dia.

Biasanya, kata dia, sekeluarga selalu merayakan ulang tahun bersama.

Prosesinya adalah memberi kue ulang tahun di malam pergantian hari.

Timothy mengatakan, hubungan ia dan adiknya sangat dekat kendati keduanya tinggal berjauhan.

"Ia kuliah di Jakarta," kata dia.

Sang adik di mata Timothy adalah figur yang suka tantangan.

Ia menekuni paralayang sejak enam tahun lalu.

"Ia diajak Pingkan Mandagi," kata dia.

Di hari ulang tahunnya, Timothy berdoa agar sang adik bisa selamat.

"Pinta saya pada Tuhan agar adik saya bisa selamat," kata dia.

6 Jam Terjebak Runtuhan Hotel, Atlet Paralayang Ini Selamat

Viki Mahardika (18), atlet paralayang asal Kota Batu, Jawa Timur, terjebak di reruntuhan selama enam jam saat gempa bumi mengguncang Palu, Sulawesi Tengah.

Viki terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur, Palu, Sulawesi Tengah.

Saat ini, Viki telah dipulangkan ke Kota Batu dengan menumpang pesawat yang membawanya ke bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang.

Viki kini sedang dirawat di RS Karsa Husada.

Paman Viki, Ismoyo, saat ditemui di Rumah Sakit Karsa Husada, terlihat lega.

Begitu juga kedua orangtuanya dan kakak kandungnya.

Tetapi ibu Viki, Baroya Mila Santi terlihat tak bisa berhenti menangis.

Sedangkan Viki terlihat di dalam UGD RS Karsa Husada ditemani keluarganya.

Ismoyo menceritakan, Viki yang sudah sejak tiga tahun terjun di dunia Paralayang itu harus menahan reruntuhan bangunan hotel yang ia singgahi selama 6 jam setelah kejadian gempa kedua.

"Dia tertimpa bangunan itu selama 6 jam. Baru dia bisa diselamatkan oleh warga sekitar jam 11 malam," ungkapnya.

Saat kejadian, Viki bersama lima rekan atlet paralayang, dua di antaranya ialah Ardi Kurniawan dan Serda Fahmi.

Saat gempa pertama tidak begitu terasa dari kamarnya di lantai tujuh Hotel Roa Roa.

Baru begitu gempa kedua, ia dan lima rekannya keluar kamar dan turun melalui tangga darurat.

Saat di tangga darurat itulah gempa besar sangat terasa dan bangunan mulai runtuh.

"Pas itu dia juga lihat Ardi dan Fahmi. Tetapi karena keadaan gempa, ia tidak bisa berkutik saat itu. Sewaktu dia berada di reruntuhan, ia tidak banyak bergerak. Begitu ia mendengar suara langkah kaki, ia langsung teriak minta tolong," paparnya.

Kondisi Viki, alumnus MAN 2 Batu itu masih terlihat lemas di UGD, namun dirinya sudah bisa makan.

Ismoyo menambahkan, Viki sempat kehilangan kontak dengan keluarganya seusai diselamatkan warga.

Karena begitu diselamatkan warga ia dibawa ke tempat yang aman untuk mendapatkan perawatan oleh warga setempat.

"Baru selang beberapa jam dia menghubungi kami melalui tim Basarnas di sana. Kami sangat lega karena Viki selamat. Meskipun harus mengalami luka disekujur tubuh. Alhamdulillah tidak ada yang patah tulangnya," imbuhnya yang juga pelatih Paralayang ini. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis/Surya.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved