53 Tahun G30S PKI
53 Tahun G30S PKI, Cerita Putri DI Panjaitan: Ayah Ditarik Kasar dan Ditembak di Dahi
Hari ini tepat 53 Tahun G30S PKI, Gerkan 30 September 1965 merupakan peristiwa yang terjadi saat malam di tanggal 30 September
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini tepat 53 Tahun G30S PKI, Gerkan 30 September 1965 merupakan peristiwa yang terjadi saat malam di tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965.
Di peristiwa itu, terdapat tujuh perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lain dibunuh.
Diantara tujuh perwira itu yakni Donald Isaac Panjaitan atau kerap disapa DI Panjaitan.
DI Panjaitan dibunuh pada tanggal 1 Oktober 1967 dalam peristiwa itu.
Sang putri, Catherine Panjaitan mengungkapkan kesaksiannya ketika peristiwa terjadi.
Baca: 53 Tahun G30S PKI, Ini Deretan Mobil Bersejarah di Hari Kesaktian Pancasila dan Penumpasan G30S
Melansir kanal YouTube iNews Talkshow & Magazine pada Selasa (25/9/2018), Catherine mengatakan, antek PKI datang ke rumahnya saat pagi hari tanggal 1 Oktober 1965.
Catherine ketika itu terbangun sekitar pukul 4.00 WIB.
"Banyak suara sepatu boots," terangnya.
Saat melihat ke luar jendela dari kamarnya di lantai dua, Catherine melihat puluhan orang berseragam tentara telah mengepung rumahnya.
"Mula-mula mereka datang dengan cara mengepung rumah, di depan beberapa truk dan lewat belakang beberapa truk. Kita terbangun karena mereka ribut," imbuhnya.
"Mereka teriak-teriak 'Bapak Jenderal..Bapak Jenderal'," sambungnya.
Baca: 53 Tahun G30S PKI, Film Pengkhianatan G30S/PKI Dianggap Meneror Satu Generasi
Catherine menyatakan, saat itu mereka memaksa masuk ke rumah dan menembak pembantu serta pamannya yang berada di lantai dasar.
"Saya sibuk telepon tapi ya jaman dulu kan paralel itu di bawah dan di atas, mereka menggunting jadi kan enggak bisa cari bantuan," tegasnya.
Mereka kemudian sampai di tangga dan teriak memanggil DI Panjaitan.
Saat itu DI Panjaitan sedang sibuk menghubungi beberapa pihak hingga kemudian sang istri, Marieke Pandjaitan yang menjawabnya.