Tahu Perselingkuhan Orangtua Bisa Rusak Mentalnya, Bella Shofie Terima Surat dari Anak Daniel
Bella Shofie dikabarkan menerima surat dari anak Daniel Rigan yang geram mengetahi perselingkuhan antara Bella dan ayahnya
Perlu pengawasan dan pembekalan mental khusus agar anak mampu menghadapi perceraian orangtua dengan baik.
Dampak anak yang mengetahui perselingkuhan orangtua
Ketika seorang anak mengetahui ada orangtuanya yang selingkuh, ternyata bisa berdampak pada psikologis anak.
Mungkin beberapa anak akan menyembunyikan rasa sedihnya dan berusaha tegar di depan orangtuanya.
Dilansir dari Grid.ID dari laman Elite Readers, deretan hal mengerikan ini akan dirasakan oleh Si Kecil yang mengetahui perselingkuhan orangtuanya:
1. Menjadi tidak setia pada pasangannya
Tak bisa ditampik lagi, anak mungkin bukanlah pendengar yang baik namun mereka adalah peniru ulung.
Anak akan meniru kebiasaan orangtanya, mulai dari cara makan, cara tidur, nada berbicara, dan kebiasaan lain sehari-hari.
Ketika seorang anak mengetahui ada orangtuanya yang berselingkuh ia akan membenci hal tersebut.
Namun, secara tidak sadar ia akan meniru orangtuanya untuk berselingkuh dan tidak setia kepada pasangannya.
Seorang psikolog klinis mengatakan, sekitar 55% anak-anak yang berasal dari keluarga dimana salah satu orangtuanya berselingkuh kemungkinan akan melakukan perselingkuhan juga saat dewasa nanti.
Anak bisa berpikir bahwa perselingkuhan adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang yang telah terikat pada hubungan yang sacral.
Terlebih, perselingkuhan seolah menjadi ajang balas dendam dengan perbuatan orangtuanya terdahulu.
Untuk itu, penting bagi orangtua selalu memberikan contoh yang baik pada anak-anaknya karena akan dibawa hingga dewasa.
2. Anak dapat merasakan pengkhianatan
Dikhianati pacar, teman, bahkan kerabat mungkin tidak akan lebih buruk dibandingkan dikhianati orangtua sendiri.
Dengan demikian, anak sudah tentu akan merasa kecewa jika tahu orangtuanya melakukan pengkhiantan dengan orang lain.
Setiap orang pastinya tahu rasa sakitnya dan hancurnya hati ketika dikhianati.
Untuk orang dewasa saja pengkhianatan dan perselingkuhan orangtua bisa membuat depresi.
Padahal, sejatinya orang dewasa sudah bisa hidup mandiri dan memiliki mental yang kuat untuk melanjutkan hidup.
Lalu, bagaimana perasaan bagi anak yang masih berusia remaja?
Rasa sakit dikhianati orangtua bagi anak berusia remaja bisa berdampak pada mentalnya.
Ia akan merasa bingung sekaligus sedih dengan perilaku orangtuanya yang tega berkhianat dan menghancurkan hati keluarga yang selama ini tulus mencintainya.
Terlebih apabila perselingkuhan tersebut lalu berujung perceraian, anak akan kehilangan salah satu sosok orangtua yang selama ini dibanggakannya dan menjadi sumber rasa percaya dirinya.
Ia akan merasa sangat kehilangan, karena salah satu malaikat pelindungnya telah pergi.
3. Krisis kepercayaan
Ketika mendapati orangtua selingkuh, biasanya anak jadi sulit percaya pada orang lain. Mereka akan beranggapan bahwa orang yang mereka cintai bisa saja suatu saat berbohong atau menyakiti mereka.
Sekitar 75% anak-anak yang memiliki orangtua tidak setia, biasanya memiliki masalah akan kepercayaan.
Hal ini dapat mempengaruhi hubungan masa depan mereka karena kepercayaan adalah unsur penting untuk membuat segala sesuatu berjalan dengan baik.
Tak menutup kemungkinan, anak akan merasa takut akan pernikahan karena menganggap hal itu tak bisa dipercaya.
Anak-anak akan beranggapan bahwa sebenarnya tidak ada pernikahan yang langgeng.
Karena cenderung tidak percaya pernikahan, pada saat sudah dewasa biasanya anak-anak tidak akan berkomitmen pada satu orang.
Bisa saja anak tersebut akan mencari pasangan hanya untuk kesenangannya saja.
Anak yang tahu adanya kasus perselingkuhan orangtua mungkin jadi melihat bahwa pernikahan bukanlah janji yang sakral.
Jadi, mereka bisa beranggapan bahwa kesetiaan itu tidak penting. Bahkan mungkin, anak akan bingung memahami apa arti mencintai seseorang, kesetiaan, dan pernikahan itu sendiri.
4. Tumbuh dengan rasa tidak aman
Jika orangtua selingkuh dan menyuruh anaknya ikut merahasiakan perbuatan tersebut, anak bisa mengalami beban mental yang luar biasa.
Rasa bersalah, tekanan dari orangtua yang beselingkuh, dan rasa mengkhianati keluarga bisa membuat depresi serta kecemasan pada diri anak.
Anak-anak yang melihat orangtuanya meninggalkan yang lain akan cenderung merasa tidak aman dan tumbuh dengan rasa takut akan ditinggalkan juga.
Di masa depan, mereka cenderung menjauhkan diri dari orang yang menunjukkan rasa cinta karena takut akan berakhir pahit.
5. Kerusakan emosional dalam waktu lama
Siapa yang tidak marah bila dicurangi? Ya, inilah salah satu kemungkinan terbesar yang bisa berdampak pada anak.
Emosi anak pun akan terbelah antara benci dan merindukan kepergian orangtuanya yang selingkuh.
Kerusakan emosional akibat orangtua yang tidak setia tidak berakhir ketika orangtua berpisah.
Rasa sakit pengkhianatan akan bertahan untuk waktu yang lama.
Dengan demikian, sebaiknya sebagai orangtua kita lebih bijaksana dalam menentukan keputusan karena akan turut berdampak pada psikologis anak.
Yang harus dilakukan orangtua
Dari sekian banyak kasus, banyak ditemukan anak yang orangtuanya selingkuh akhirnya mengembangkan gangguan perilaku.
Alih-alih menghadapi perasaan sedih, marah, atau bingung dengan keadaan keluarga, anak-anak bisa saja melampiaskannya ke aktivitas yang salah. Anak bisa terjerumus dalam perilaku berisiko untuk berusaha mengalihkan rasa sedih mereka karena orangtua yang selingkuh.
Faktor di atas bisa terus berkembang sesuai kondisi dan pribadi anak-anak tersebut menyikapi perselingkuhan yang dikakukan orangtuanya.
Hal ini juga harus disesuaikan dengan kedewasaan dan seberapa mengerti anak tersebut soal selingkuh yang dilakukan orangtuanya.
Para peneliti menyarankan orangtua untuk peduli juga dengan dampak perselingkuhan ini pada anaknya.
Coba tetap memberi perhatian pada anak agar mereka tidak merasa ditolak, terbuang, atau parahnya lagi anak mengira kalau ia adalah penyebab perselingkuhan terjadi.
Jika ada pertengkaran atau masalah lain akibat orangtua selingkuh, pasangan harus sama-sama minta maaf untuk kebaikan anak. Jelaskan dan beri pengertian sesabar mungkin.
Dengan pengertian yang jelas, niscaya anak perlahan mengerti tentang masalah ini. Beri anak waktu dan ruang yang cukup untuk mengolah fakta serta emosi yang mereka rasakan.
Jangan berharap bahwa anak akan langsung mengerti kondisi orangtuanya dan bisa memaafkan orangtua saat itu juga.
Proses berdamai dengan perselingkuhan orangtua bisa memakan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun.
Akan tetapi, bagi orangtua kuncinya adalah tetap memberikan kasih sayang, perhatian, dan pendampingan bagi anak.