Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Uskup Manado Mgr Rolly Untu Pimpin Misa Pelantikan Iska DPD Sulut

Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, memimpin misa pelantikan DPD Ikatan Sarjana Katolik Indonesia Sulut

Penulis: | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / David Manewus
Pelantikan DPD Iska Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, memimpin misa pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Sulawesi Utara (Sulut), bersama Pastor John Montololalu, moderator Iska Sulut, dan Pastor Kris Ludong, Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Manado, di itCenter, Sabtu (15/9/2018).

Uskup Rolly mengatakan, setelah Yubileum 150 Gereja Katolik kembali, tumbuh dan berkembang di wilayah Keuskupan Manado yang bertepatan pada Pesta Salib Suci, 14 September, pelantikan Iska dilakukan bertepatan dengan peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita.

"Itu berarti kemuliaan butuh pengorbanan. Cinta butuh pengorbanan. Bunda Maria mengambil bagian dalam jalan itu," katanya.

Ia mengatakan, harus dimengerti secara cerdas bahwa yang dirayakan dalam Yubileum 150 tahun ialah bertumbuh kembalinya Gereja Katolik tahun 1868.

Bapak Katolik satu-satunya Daniel Mandagi karena tiadanya pastor mengirim surat pada Mgr Vrancken.

"Maka datanglah Pastor Van De Vries di Pelabuhan Kema, sebuah pelabuhan strategis. Sebelumnya sudah terjadi oleh kapten kapal Portugis dari Ternate," katanya.

Baca: Ikatan Sarjana Katolik Indonesia Sulut Dilantik, Pastor John: Harus Jadi Perpanjangan Lidah Gereja

Ia mengatakan, di tahun 1563 Pastot Diogo Magelhaes datang membabtis di Manado. Mulai tahun 1602, kekatolikkan tidak diizinkan ada di Manado karena kedatangan VOC.

"Sempat ada pembabtisan di Gorontalo 1853 tapi hilang lagi. Nanti setelah Van De Vries datang lalu berkembang dan berkesinambungan," katanya.

Ia mengatakan, saat perarakan salib suci di Tonsea, salib juga mengunjungi rumah orang Katolik dan non-Katolik. Itu mengingatkan umat manusia Tuhan Yesus adalah Tuhan.

"Itu keberadaan cinta Allah sehabis-habisnya bagi manusia dengan mati di kayu salib," katanya.

Ia mengatakan, Yesus datang secara biologi masuk sejarah manusia. Ia datang melalui sejarah seorang ibu.

"Itu Maria yang disebut malaikat syaloom, disebut penuh rahmat dalam arti penuh. Maria bergumul tapi berkata fiat mihi voluntas tua (Terjadilah pada-Ku menurut kehendak-Mu)," katanya.

Jawaban Maria katanya, membuat konsekuensi besar. Ada dukacita menjadi penebus.

"Tujuh dukacita itu ialah nubuat Simeon, Mengungsi Ke Mesir, Kehilangan Yesus di Bait Allah, Maria bertemu Jesus di jalan menuju Kalvari, Maria berdiri di kaki Salib, Maria Menerima Jenazah Jesus di Pangkuannya dan Jenazah Jesus di letakkan pada Makam," katanya

Ia mengatakan, kasih yang besar dan damai harus memenuhi intelektualitas. Harus ada ketajaman melihar dan mendengar apa yang perlu untuk pembangunan juga iman yang cerdas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved