Bertahan Hidup di Antara Mayat Temannya, Ini Kisah Anggota Kopassus yang Terluka Terkena Tembakan
Operasi tersebut melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas dan RPKAD atau saat ini merupakan pasukan Kopassus.
Editor:
Kopassus
Sebuah kebetulan beberapa orang Papua lewat.
Mungkin kasihan melihat Pardjo yang terluka, ia digotong dan dibawa ke kampung terdekat.
Setelah beberapa hari dirawat, digotong lagi bersama-sama menyusuri pantai menuju rumah sakit angkatan laut Belanda di Fak-Fak.
Di sini ia memperoleh perawatan medis sebelum ditahan.
Pada saat penahanan itu ia mendengar melalui radio Belanda bahwa telah terjadi gencatan senjata.
Setelah menjalani interogasi, ia dikirim dengan kapal laut ke Biak dan dari sana dibawa ke penjara di Pulau Wundi.
Di sinilah akhirnya ia bertemu pasukan Resimen Pelopor, Kapten Kartawi dengan pasukannya, pasukan Peltu Nana, Serma Boy Tomas, Kapten Udara Djalaludin, Letnan Udara I Sukandar dan kru pesawat Dakota T-440.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/kopassus_20180727_162343.jpg)