Istri Gus Dur Beri Sandiaga Tempe tak Setipis Kartu ATM
Setelah capres petahana Joko Widodo, giliran cawapres penantang Sandiaga Uno memyambangi rumah keluarga Presiden
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Pemilk Warteg Angkat Bicara
Pernyataan Sandiaga Uno soal ukuran tempe seukuran kartu ATM mendapat tanggapan bermacam-macam dari masyarakat hingga politisi kubu lawan.
Seorang pemilik warung Tegal (warteg) di kawasan Percetakan Negara, Salemba, Jakarta Pusat, menyampaikan tempe goreng yang dijualnya saat ini tidak berukuran seperti kartu ATM seperti dikatakan oleh Sandiaga Uno.
Tempe yang dijual untuk konsumen masih cukup tebal sekitar 1,5 cm dengan pajang sekitar 10 cm dan lebar 5 cm.
Menurutnya, ketebalan tempe yang dijualnya masih sama seperti sebelumnya kendati belakangan ini nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp 15 ribu. "Kalau tebalnya tetap," kata dia di sela-sela kesibukannya.
Meski begitu, dia mengaku, tempe yang dibelinya di pasar kini berukuran lebih pendek. Jika biasanya membeli tempe dengan ukuran panjang sekitar 30 cm yang bisa dibagi 17 potong. Tanpa merincinya, kini potongannya berkurang menjadi 15 potong. "Sekarang 17 jadi 15 biji tambah pendek," ujarnya.
Dia mengatakan, tempe itu ia beli dipasar dengan harga Rp 10 ribu. Harga itu, kata dia, tidak mengalami perubahan.
Lalu, kepada konsumen, tempe yang sudah digoreng ia jual dengan harga Rp 1.000 tiap potongnya. Harga tempe yang dijual ke konsumen juga tak mengalami perubahan.
"Harga biasa Rp 10 ribu cuma dikecilin harganya nggak naik, cuma dikecilin. Yang naik kedelainya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyebut Sandiaga Uno selaku bakal cawapres merupakan berita bohong atau hoaks. "Apa yang disampaikan pak Sandi soal tempe sekarang setipis ATM itu, cenderung hoaks," ujar Karding.
Karding pun meyakini, pernyataan Sandiaga itu tidak akan dipercaya oleh masyarakat. Ia mencontohkan, tempe yang dijual oleh pedagang soto ayam memiliki ketebalah lebih dari kartu Anjungan Tunai Mandiri.
"Lama-lama masyarakat bilang oh bohong ya, mana ada misalnya tempe setipis ATM itu enggak ada. Tempe yang di tempay tukang soto aja lebih tebal empat sampe tiga kali. Mana ada harga ayam sampe Rp 100 ribuan," jelasnya.
Karding berujar, Sandiaga hanya mencari perhatian agar cepat dikenal oleh seluruh masyarakat. "Ini sih soal cari perhatian saja supaya terkenal duluan. Habis itu berubah. Menurut analisa kita di situ," tukasnya. (tribun network/nis/dtc/coz)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/sandiaga-uno_20180813_133756.jpg)