Gempa Lombok
Inilah 4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kekurangan Air Bersih
Bendungan di Desa Belanting yang rusak akibat gempa membuat khawatir warga akan banjir bandang saat musim hujan tiba.
TRIBUNMANADO.CO.ID - korban gempa Lombok berjuang mendapatkan air bersih.
Bendungan di Desa Belanting yang rusak akibat gempa membuat khawatir warga akan banjir bandang saat musim hujan tiba.
Berikut sejumlah fakta terbaru dari peristiwa gempa bumi di Lombok, NTB.
Baca: 5 Fakta Tentang Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin
1. Bendungan rusak akibat gempa resahkan warga
Bendungan sepanjang 50 meter dengan tinggi 10 meter dan tebal dua meter yang melintasi sungai di Desa Belanting, Sambelia, Lombok Timur, rusak parah di bagian tengahnya akibat gempa.
Hal ini membuat khawatir warga sekitar waduk. Pasalnya, bendungan tersebut dikhawatirkan tidak bisa menampung air saat musim hujan tiba.
"Aliran sungai ini besar kalau musim hujan, malah yang di bawah sana biasa jadi langganan banjir. Apalagi kondisi sekarang, bendungannya sudah jebol, bahaya," tutur Fadli (38).
Selain itu, warga juga mengkhawatirkan jembatan penghubung antar desa akan roboh akibat arus sungai yang deras.
"Kalau bendungan jebol, jembatan bisa roboh. Itu (sambungan jembatan) saja sudah patah. Pas gempa Minggu (19/8/2018) siang, itu jembatan saya lihat goyang naik turun," tutur Arif, salah satu warga Desa Belanting.
Baca: 5 Fakta Kasus Suap DPRD Kota Malang, 20 Tersangka Nyaleg Lagi
2. Pengungsi gempa masih kesulitan air bersih
Warga korban gempa Lombok, khususnya di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, kesulitan air bersih.
"Kalau untuk logistik, alhamdulilah sudah banyak. Tetapi air bersih ini yang kita kesulitan mendapatkannya," kata H Muhibah (34), warga Dusun Api Taik, Desa Guntur Macan, Rabu (5/9/2018).
Selain air bersih, Kepala Desa Guntur Macan, Murni, juga mengaku masih kekurangan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan.
"Pernah ada alat berat yang datang, tetapi cuma merobohkan saja. Tidak sampai membersihkan puing-puing bangunan. Padahal yang kita inginakan itu alat berat juga ditugaskan membersihkan bangunan yang ada," kata Murni, dikutip dari Antara.
Baca: Sscn.bkn.go.id - Informasi Lengkap Penerimaan CPNS 2018, Pendaftaran, Seleksi Hingga Pengumuman
3. Kementerian Sosial tidak targetkan rehabilitasi korban
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya ingin memastikan para korban bencana gempa bisa kembali ke rumah masing-masing dengan normal tanpa rasa trauma. Tidak ada batas waktu proses rehabilitasi.
"Kami tidak ada target waktu. Kondisi psikologis dari masyarakat yang terdampak gempa itu harus diperhatikan sehingga mereka bisa kembali jadi manusia normal," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (6/9/2018), dilansir dari Tribunnews.
Selain rehabilitasi para korban, pemerintah juga merehabilitasi rumah warga dan sejumlah bangunan fasilitas sosial dan umum.
Untuk rehabilitasi rumah, pemerintah menargetkan 6 bulan dan untuk fasilitas sosial satu tahun.
Baca: Daftar Politisi Demokrat yang Dukung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019
4. Prabowo Subianto bantu pengobatan gratis bagi korban gempa di Lombok
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengunjungi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/8/2018).
Dalam kunjungannya, Prabowo memberikan bantuan berupa keperluan mendesak yang dibutuhkan korban. Misalnya sembako, pompa air, terpal, sarung dan sejumlah keperluan lainnnya.
Serta bantuan medis dan obat-obatan berupa pengobatan gratis kepada para korban di tempat pengungsian.
Prabowo Subianto berkeliling memantau tenda pengungsian dan berinteraksi dengan korban di Dusun Guntur Macan, Kecamatan Guntur Macan, Lombok Barat.
"Kita semua merasa prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Lombok dan kita berupaya meringankan beban para korban," ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Setyoko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kekurangan Air Bersih hingga Bantuan Prabowo", https://regional.kompas.com/read/2018/09/06/19271071/4-fakta-terbaru-gempa-lombok-kekurangan-air-bersih-hingga-bantuan-prabowo.
Penulis : Michael Hangga Wismabrata
Editor : Reni Susanti