Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Lombok

Inilah 4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kekurangan Air Bersih

Bendungan di Desa Belanting yang rusak akibat gempa membuat khawatir warga akan banjir bandang saat musim hujan tiba.

Editor: Aldi Ponge
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Pengungsi bersiap sebelum menunaikan salat Maghrib di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Desa Karang Subagan, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (8/8/2018). Total Sebanyak 156.003 jiwa korban gempa bumi mengungsi dan diperkirakan akan terus bertambah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - korban gempa Lombok berjuang mendapatkan air bersih.

Bendungan di Desa Belanting yang rusak akibat gempa membuat khawatir warga akan banjir bandang saat musim hujan tiba.

Berikut sejumlah fakta terbaru dari peristiwa gempa bumi di Lombok, NTB.

Baca: 5 Fakta Tentang Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

1. Bendungan rusak akibat gempa resahkan warga

Sejumlah warga korban gempa menunaikan shalat Ashar saat menunggu Presiden Joko Widodo tiba untuk memberikan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/bantuan' title='bantuan'>bantuan</a>, di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9/2018). Sebanyak 5.293 korban gempa dari Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Mataram menerima <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/bantuan' title='bantuan'>bantuan</a> berupa tabungan sebesar Rp 50 juta untuk perbaikan rumah yang rusak berat dan Rp 25 juta untuk rumah yang rusak ringan.

Bendungan sepanjang 50 meter dengan tinggi 10 meter dan tebal dua meter yang melintasi sungai di Desa Belanting, Sambelia, Lombok Timur, rusak parah di bagian tengahnya akibat gempa.

Hal ini membuat khawatir warga sekitar waduk. Pasalnya, bendungan tersebut dikhawatirkan tidak bisa menampung air saat musim hujan tiba.

"Aliran sungai ini besar kalau musim hujan, malah yang di bawah sana biasa jadi langganan banjir. Apalagi kondisi sekarang, bendungannya sudah jebol, bahaya," tutur Fadli (38).

Selain itu, warga juga mengkhawatirkan jembatan penghubung antar desa akan roboh akibat arus sungai yang deras.

"Kalau bendungan jebol, jembatan bisa roboh. Itu (sambungan jembatan) saja sudah patah. Pas gempa Minggu (19/8/2018) siang, itu jembatan saya lihat goyang naik turun," tutur Arif, salah satu warga Desa Belanting.

Baca: 5 Fakta Kasus Suap DPRD Kota Malang, 20 Tersangka Nyaleg Lagi

2. Pengungsi gempa masih kesulitan air bersih

Ilustrasi air bersih

Warga korban gempa Lombok, khususnya di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, kesulitan air bersih.

"Kalau untuk logistik, alhamdulilah sudah banyak. Tetapi air bersih ini yang kita kesulitan mendapatkannya," kata H Muhibah (34), warga Dusun Api Taik, Desa Guntur Macan, Rabu (5/9/2018).

Selain air bersih, Kepala Desa Guntur Macan, Murni, juga mengaku masih kekurangan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved