Mafia St Petersburg Rusia yang Tak Gentar Lakukan 'Jual-Beli' Nyawa, Ini Kisahnya
Kejahatan terorganisasi telah memegang kendali roda perekonamian Kota St. Petersburg, Rusia yang kaya dengan bangunan bersejarah.
Suatu malam yang dingin, unit ini menerima tanda oke untuk menggerebek geng Kazan, spesialis dalam pemerasan dan perdagangan ilegal.
Dalam kasus ini, mereka mencuri mobil lalu menuntut AS $6.000 dari pemiliknya, jika ingin mobilnya kembali.
Si pemilik, bekerja sama dengan POM, saat itu mendatangi tempat pertemuan.
Tempat pertemuannya sendiri berada di sebuah blok apartemen, di kawasan Grazhdanka.
Empat perwira polisi berseragam tidak resmi duduk diam di dalam van bersenjatakan pistol, granat dan AK-47.
Dua puluh menit menjelang saatnya, mobi-mobil mafia mulai berdatangan.
Berulang-ulang mereka mengitari daerah itu untuk mengecek situasi.
Baca: Ini 10 Sindikat Mafia Paling Kejam di Dunia
Ada BMW sen 5, Toyota, dan Lada. Di -sudut dekat kios, seorang pria dan wanita nampak berjaga-jaga. Kerja mereka memang rapi.
Mendadak keadaan jadi sunyi senyap. Mereka menghilang, begitu pun penjaga yang berdiri di dekat kios.
Radio polisi di sebelah saya memecah kesunyian, "Ada yang tidak suka dengan yang dilihatnya. Kita coba lagi lain kali."
Terasa sekali kekecewaan mengambang di dalam tim itu.
Memang, operasi semacam ini sering kali gagal, sehingga kuat dugaan, ada kebocoran di kalangan polisi sendiri.
Di kota terbesar nomor 4 di Eropa ini, pihak kepolisian cuma memiliki 1 komputer untuk setiap 400 orang anggota, dengan masing-masing komputer tidak saling berhubungan.
Pesawat telepon pun mesti dipakai keroyokan: 1 untuk sekamar penuh detektif. (Tim Sebastian/LW – Intisari Juni 1994)
Artikel ini telah tayang di intisari Online dengan judul Kisah Gengster St.Petersburg, Mafia Rusia yang Tak Gentar Lakukan 'Jual-Beli' Nyawa