Asian Games 2018
Tukang Lipat Parasut Sabet Emas: Sebelum Jadi Atlet Jafro Digaji Rp 5 Ribu
Atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto, meraih medali emas Asian Games 2018 dalam nomor ketepatan mendarat perorangan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Dengan latihan yang giat tersebut, Jafro lulus ujian lisensi dan berhak mendapatkan PL 1 junior, seperti SIM bagi pilot paralayang.
Meski telah mendapatkan lisensi, ternyata untuk menjadi seorang atlet belum cukup. Jafro harus melakukan 40 kali terbang berikutnya agar menambah pengalamannya di udara.
Sempat Grogi
Jafro pun mengaku tidak mengalami hambatan saat melakukan pendaratan terakhirnya. "Nilai di ronde terakhir sama dengan babak ke sembilan, saya dapat nilai dua, jadi saat mendarat memang tidak ada kendala," ujarnya.
Namun demikian, Jafro rupanya sempat grogi jelang detik-detik dimulainya kejuaraan paralayang Asian Games 2018. Meski begitu Jafro dapat mengatasinya dan tampil meyakinkan sejak awal ronde.
"Awalnya memang ada rasa grogi, tapi kan harus optimistis, dan sampai ronde terakhir saya optimis," kata Jafro. Ia pun merasa bangga atas prestasi yang diraihnya dalam ajang Asian Games 2018 ini.
"Ya sangat bersyukur dapat medali emas, saya persembahkan emas ini untuk orang tua, rekan paralayang, dan tentunya masyarakat Indonesia,"ujarnya.
Terpisah, Pelatih Kepala Paralayang Indonesia, Gendon Subandono mengungkapkan bahwa dirinya sejak awal memang menjagokan Jafro. Menurutnya, Jafro adalah juara sejati.
"Saya secara 'feeling' Jafro menang, saya jagokan dia dari awal," kata Gendon.
Ia menjelaskan, sejak dimulainya pertandingan paralayang, dirinya terus menekankan kepada setiap atlet untuk selalu menjaga fisik dan mental. "Setiap hari harus siap lahir batin, baik mental dan fisik, sehingga perjuangan kita pun bisa dibuktikan," tuturnya.
Sementara itu, untuk nomor pertandingan KTM perorangan putri, Indonesia berhasil meraih medali perunggu. Atlet Indonesia, Rika Wijayanti (24) sukses bertengger di urutan ke tiga usai menjalani ronde ke sepuluh.
Rika meraih nilai akumulasi 120 dari sepuluh ronde yang dijalaninya. Berada di bawah Korea yang merebut perak dengan nilai 98, dan Thailand di peringkat pertama dengan nilai 77. (Tribun Network/fer/kar/wly)