Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tiga Orang Tewas Kecelakaan, Diduga Rem Blong, Tangis Keluarga Pecah di Ruang Jenazah

Tiga jenazah tersebut dibawa menggunakan mobil ambulans yang dikawal Polsek Lembeh dan Koramil Lembeh...

Penulis: | Editor:
tribun manado
Jenazah korban kecelakaan di Lembeh berada di RSUD Manembo-Nembo, Bitung, Selasa (21/8/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesunyian ruang jenazah RS Manembo-Nembo Bitung sontak berubah ramai dengan isak tangis, saat tiga jenazah korban kecelakaan dump truk di wilayah Kelurahan Pancuran, Kecamatan Lembeh, tiba Selasa (22/8) malam.

Tiga jenazah tersebut adalah Novita Makakombo (23), Berce Laburung (59) warga Pancuran, dan Joutje Manoppo (58) sopir warga Manado.

Korban Berce dan Novita baru saja kembali dari ibadah pemakaman di Madidir, dan saat kembali mereka menumpang mobil dump truk yang memuat sirtu ke Pancuran dari Papusungan.

Baca: Semakin Dekat, BTS Penuh Warna di Teaser Resmi IDOL Untuk Love Yourself: Answer

Baca: Anthony Ginting Ambruk di Laga Final, Jokowi Langsung Datang ke Ruang Perawatan

Baca: UPDATE Asian Games - Perolehan Medali Sementara Kamis Pagi, Indonesia Relakan Satu Emas ke China

Baca: Iran Lewati Indonesia: Menambah 1 Medali Perak lewat Bulu Tangkis Beregu Putra

Tiga jenazah tersebut dibawa menggunakan mobil ambulans yang dikawal Polsek Lembeh dan Koramil Lembeh.

Maria Siolangen, ibu dari Novita Makakombo meratapi kepergian anaknya tersebut.

"Adoh kasiang, Ita so kase tinggal akang pa mama, mama so nyanda mo pangge pa Ita, deng Ita so nyanda mo pangge pa mama," katanya sambil menangis.

"Kasiang Ita so nyanda mo minta doi pa mama. Kasiang mama so nda bisa urus kalau sakit, kasiang kita pe anak," katanya.

Herman Makakombo, ayah dari Novita mengatakan, sangat terkejut mendengar anaknya mengalami kecelakaan bahkan hingga meninggal dunia.

"Saya di kebun, dan memang anak saya ini sudah tinggal sendiri lantaran sudah berkeluarga, tapi saya tahu dia mau ke acara duka," jelasnya.

Tangisan kesedihan juga pecah dari Rosalia Manoppo lantaran ayahnya Joutje Manoppo sopir dump truk tersebut juga ikut meninggal dunia pada kejadian naas tersebut.

Baca: Gubernur Buka Rangkaian POR PSdKR GMIM Manado Malalayang Terbuka 2018

Baca: Keluarga Histeris Lihat Tiga Jenazah: Dump Truck Masuk Jurang di Bitung

Baca: Ingin Hukum Penggal Aktivis Perempuan, Kecaman kepada Arab Saudi Meningkat

"Adoh papi kasiang, kiapa so begini kita pe papi kasiang," katanya sambil menangis.

Sementara itu, Veronika Maskara anak dari korban Berce terlihat menangis tersedu di luar ruang jenazah RS Manembo-Nembo.

Ia tak menyangka, pertemuannya hari itu adalah hari terakhir bersama ibunya.

"Mama nda bilang apa-apa, cuma saya tahu mau pergi ke duka di Madidir," katanya sambil menangis.

Tiga jenazah tersebut kemudian satu per satu dibersihkan kemudian dirawat dan dimasukkan ke dalam peti, untuk dibawa ke rumah duka masing-masing.

Kapolsek Lembeh Iptu Rudolf Lumandung mengatakan, sementara diduga kecelakaan terjadi karena rem blong. 

Kronologi

 Warga Desa Pancuran, Kecamatan Lembeh Selatan, dikejutkan dengan kecelakaan di jalan menurun desa tersebut, Selasa (21/8) sekitar pukul 17.00 Wita.

Iptu Rudolf Lumandung Kapolsek Lembeh menjelaskan, kecelakaan dialami dump truk merah DB 8255 LB yang dikemudikan Joutje Manoppo (58) warga Manado.

Berita Populer: Dipulangkan dari Asian Games karena Terlibat Skandal Seks, Pemain Basket Jepang Menyesal

Mobil tersebut dari Kota Bitung dan hendak membawa sirtu ke Pancuran untuk pekerjaan jalan.

Saat tiba di Papusungan naik lima orang yang akan menumpang ke Papusungan.

Duduk di depan bersama sopir ada Yulita Masuara (27) dan istri dari seorang penumpang lain bernama Ale. Sementara di belakang ada Ale, Novita Makakombo (23) dan seorang perempuan bernama Berce Laburung (58).

"Mereka naik di atas muatan sirtu," ujarnya.

Berita Populer: Aksi Berkelas Suporter Jepang Pungut Puntung Rokok di Lokasi Asian Games 2018 Jadi Viral

Awalnya mobil berjalan normal, namun saat tiba di tikungan jalan menurun, rem diduga blong dan sopir membanting stir ke ke kanan sehingga terguling ke jurang.

"Mobil terguling sekitar 25 meter, dan tertahan karena terkena pohon kelapa, mobil jadi remuk, sebab terkena pohon saat terguling," jelasnya.

Penumpang di belakang terlempar. Warga yang mendengar informasi tersebut bersama Polsek Lembeh dan Koramil langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.

Akibat kejadian itu, tiga orang termasuk sopir meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka parah.

Tiga orang yang meninggal yaitu Novita Makakombo (23), Berce Laburung (59) warga Pancuran, dan Joutje Manoppo (58) sopir warga Manado.

"Posisi sopir tertindas pohon kelapa dan mobil, dan memang sudah meninggal dunia di lokasi," ujarnya.

Sementara tiga orang yang masih hidup yaitu Ale bersama istrinya, dan Yulita Masuara. "Ale dan istrinya sudah dirujuk ke Malalayang, sementara Yulita di RS Manembo-Nembo Bitung," ujarnya.

Sementara tiga korban meninggal dunia langsung dibawa ke ruang jenazah RS Manembo-Nembo Bitung. (amg)

Korban Meninggal:

- Novita Makakombo (23)

- Berce Laburung (59)

- Joutje Manoppo (58) (sopir). (Amg)

Jangan lupa subcribe chanel YouTube Tribun Manado

Baca: Prediksi Rupiah: Ditopang Komentar Trump

Baca: Klaim Kerugian Gempa NTB

Baca: Pabrik Patungan TPIA Mulai Produksi Akhir Agustus 2018

Baca: Butuh Belasan Orang Sembelih Sapi Kurban Jokowi

Baca: (VIDEO) Mundur dari Tim Sukses Jokowi-Maruf, Ini Alasan Sri Mulyani!

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved