Kontroversi Batu Gabriel, Simon dan Mesias
Bicara tentang peninggalan sejarah tak pernah henti dari kontroversi. Sebuah artefak arkeologi yang
Knohl mengutarakan, tidak penting apakah figur yang diceritakan oleh teks pada batu itu Simon atau bukan.
Yang terpenting bahwa adanya mesias yang mati dan bangkit dalam tiga hari sudah dikenal dalam tradisi Yahudi.
Menurut Knohl, konsep mesias sendiri lahir dalam tradisi Yahudi karena kerinduan akan penyelamatan dan Tuhan.
Yahudi mengalami kesengsaraan pada masa Raja Herodes.

Arkeolog Turki Klaim Temukan Fragmen Salib Yesus
Arkeolog asal Turki mengklaim telah menemukan peti batu yang memiliki fragmen dari salib yang digunakan untuk menyalib Yesus.
Fragmen yang diklaim sebagai bagian dari salib Yesus tersebut ditemukan di sebuah peti batu yang terletak di Gereja Balatlar, Provinsi Sinop, Turki.
Dilaporkan Today's Zaman, Rabu, peneliti juga menemukan batu yang dipahat dengan gambar salib dalam ekskavasi itu.
"Kami telah menemukan benda suci dalam peti. Ini adalah bagian salib," kata pimpinan studi, Profesor Gulgun Koroglu, dari Mimar Sinan University of Fine Arts, Turki.
"Peti batu ini sangat penting bagi kita. Peti ini punya sejarah dan artefak paling penting yang kita temukan selama ini," kata Koroglu seperti dikutip situs Hurryet Daily News.
Koroglu mengatakan, dirinya telah melakukan penelitian di gereja yang telah dibangun sejak tahun 660 itu sejak 2009.
Ia juga menemukan bekas pemandian Roma dan lebih dari 1.000 tulang belulang.
Diberitakan NBC, Rabu, di masa lalu, Helena, Ibu Kaisar Konstantin, menemukan kayu salib itu lalu menyebarkan potongan ke pemimpin agama di Yerusalem, Roma, dan Konstantinopel (kini Turki).
Pada abad ke-4, Santo Cycril dari Yerusalem mengatakan bahwa potongan kayu salib telah menyebar ke seluruh dunia.
Sementara Santo Cycril dari Nyssa mengatakan bahwa kayu itu menyimpan khasiat bagi semua orang walaupun berasal dari pohon yang tak berharga.